
Pelatih Daniel Roekito selalu mengobservasi dan mengevaluasi pada latihan, ujicoba, dan pertandingan resmi, sehingga memunculkan rotasi pemain. Menurut dia, rotasi itu sangat diperlukan atas dasar pertimbangkan akan memberi keuntungan bagi tim. "Berdasarkan hasil pengamatan saya, semua pemain muda yang ada di tim ini patut mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri di lapangan. Mungkin beberapa orang ada yang tidak percaya kepada pemain muda, tetapi mereka pemain saya. Sudah sepantasnya mereka mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri," ujarnya.
Sampai saat ini pemain muda yang belum diturunkan oleh Daniel adalah Yudi Khoerudin, Munadi, dan Rendi Saputra. Kemungkinan besar Munadi belum bisa diturunkan karena masih dibekap cedera, dan Rendi tidak diikutsertakan dalam tur Sumatera dan Kalimantan kali ini karena memenuhi panggilan timnas bersama Munadi dan Johan Yoga. Sementara itu untuk Yudi, Daniel mengatakan, pemain bernomor punggung 87 tersebut mempunyai kesempatan besar untuk diturunkan dalam pertandingan di Samarinda. Meski demikian, Yudi harus bersungguh-sungguh menunjukkan bahwa dirinya memang siap dan layak untuk diturunkan.
Menanggapi pemain muda seperti M Agung Pribadi dan Dias Angga yang sudah bermain saat PERSIB bermain melawan Sriwijaya FC dan Bontang FC, Daniel menyatakan puas dengan penampilan kedua pemain tersebut. "Dias sengaja saya mainkan setengah babak karena Dias terlihat masih harus beradaptasi dengan atmosfir permainan kompetisi LSI. Namun, mental bertandingnya saya jamin semakin lama semakin siap. Sementara M Agung saya nilai sudah baik, bahkan baik sekali. Terus terang 'stopper' terbaik saya saat ini adalah Agung. Dia disiplin, bisa membaca situasi dan sudah tidak canggung lagi. Sedikit kekurangannya adalah masih takut untuk berduel, tetapi itu adalah permasalahan mental. Kalo teknik dan semangat saya puji dia," ujar Daniel.
Meski Daniel gembira para pemain mudanya berkembang, bukan berarti dia melupakan para pemain senior dan pemain asing yang ada di tim saat ini. Tidak ada yang luput dari pengawasan dan koreksi Daniel. Semua pemain dievaluasi segala kelebihan dan kekurangannya. "Semua saya perhatikan. Saya tidak membeda-bedakan pemain. Seperti saya katakan sebelumnya, tidak ada pemain inti dan tidak ada pemain cadangan bagi saya. Semua diperlukan, semua dibutuhkan tenaga dan dedikasinya terhadap tim," ujarnya.
Daniel menjelaskan dirinya adalah pelatih yang menginginkan pemainnya memiliki disiplin dan tanggung jawab terhadap tim. "Tidak ada pengecualian dan tidak ada anak emas, semua harus disiplin dan bertanggungjawab," ujarnya. Daniel mengatakan, jika ada pemain yang bertindak indisipliner, kurang bertanggung jawab, dan kurang respek terhadap kebijakan karena merasa dirinya anak emas, tidak segan-segan untuk membangku cadangkan pemain tersebut atau meminjamkan pemain tersebut kepada klub lain.
"Tegas dan disiplin bukan berarti keras dan tidak mempertimbangkan segala hal. Saya lebih baik berterus terang kepada seluruh pemain bahwa saya akan memperlakukan hal yang sama kepada seluruh pemain. Begitupun sebaliknya, pemain jangan ada yang merasa paling dekat dengan saya dan manajemen hingga dia bisa semena-mena dan bertindak indisipliner. Lebih baik langsung berbicara dengan saya jika tidak menerima keputusan, ketimbang di depan menerima, tetapi di belakang berbicara yang tidak-tidak," ujarnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar