
Pihak kepolisian meminta jaminan Panpel Persib yang ingin menggelar pertandingan kandang putaran II Liga Super Indonesia (LSI) "Maung Bandung" di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.
"Apakah panpel bisa menjamin tidak terjadi peristiwa seperti yang sudah-sudah?" ujar Kapolres Bandung, AKBP Hendro Pandowo saat ditemui "GM" di Graha Bhayangkara, Jln. Cicendo, Senin (7/3).
Pihaknya bisa memberi izin pertandingan jika panpel mampu meyakinkan polisi dan menjamin tak akan ada kerusuhan penonton. "Kalau dijamin tidak akan ada kerusuhan bisa saja diizinkan," katanya.
Tidak hanya kepada panpel, kepolisian juga meminta masing-masing bobotoh atau kelompok suporter melalui koordinatornya untuk berkomitmen tidak akan melakukan kerusuhan, apalagi perusakan. "Panpel 'kan pasti tahu koordinator tiap kelompok," katanya.
Hendro Pandowo mengimbau bobotoh untuk bersikap sportif atas hasil pertandingan yang dijalani Persib. "Apa pun hasilnya, bobotoh harus siap menang dan siap kalah. Intinya junjung tinggi nilai sportivitas," imbaunya.
Hendro menambahkan, jika terjadi kerusuhan atau perusakan fasilitas umum oleh oknum bobotoh, jelas akan ada pihak yang dirugikan. "Yang rugi pasti masyarakat," tandasnya.
Panpel Persib Bandung memang telah mendapatkan izin dari pemerintah setempat selaku pemilik Stadion Si Jalak Harupat. Namun untuk menggelar sebuah pertandingan, panpel juga harus memiliki izin keamanan dari pihak kepolisian.
Hendro mengaku akan berkoordinasi dengan pihak lain, seperti Pemkab Bandung. Jika memang Pemkab Bandung telah mengizinkan dan panpel serta bobotoh memberikan jaminan, izin untuk menggelar pertandingan bisa saja dikeluarkan.
Kendati demikian, Hendro mengaku siap jika nantinya Persib menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai tempat pertandingan kandang. "Kita sih siap kalau pertandingannya digelar di Stadion Si Jalak Harupat. Namun tentu semuanya berjalan tertib, tidak ada tindakan yang merugikan masyarakat," tegasnya. (B.98/detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar