Powered By Blogger

Jumat, 19 November 2010

Pablo Frances Belum Hadir


Striker Persib asal Argentina, Pablo Alejandro Frances hingga sesi latihan Jumat (19/11) pagi di Stadion Siliwangi Bandung belum terlihat bergabung dengan rekan-rekannya. Dengan demikian sesi latihan pagi, jumlah pemain yang hadir tetap 16 orang. Asisten Pelatih Robby Darwis mengatakan, sesuai dengan toleransi tiga hari yang diberikan manajemen tim, Pablo mestinya sudah bergabung dalam sesi latihan Kamis kemarin.

Soal keterlambatan mantan pemain Persijap Jepara yang meminta izin menjemput keluarga dari negaranya itu, Robby mengaku tidak tahu secara pasti penyebabnya. "Saya belum dapat info alasan kenapa Pablo belum datang," kata Robby. Akibat keterlambatannya itu, Pablo bisa saja mendapatkan teguran dari manajemen tim yang sudah bertekad menegakkan disiplin bagi seluruh anggota skuadnya. Sementara itu, seluruh pemain Persib akan kembali menjalani sesi latihan sore di Stadion Siliwangi mulai pukul 16.00 wib.**

Persib U-21 Tetapkan 30 Pemain


Setelah melakukan proses seleksi selama tiga hari, 16-18 November 2010, atas rekomendasi dari seluruh anggota tim pelatih, manajemen tim Persib Bandung U-21 akhirnya menetapkan 30 pemain sebagai anggota skuadnya yang akan disiapkan menghadapi Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2010-2011, Januari mendatang. Ke-30 nama pemain tersebut sudah termasuk 7 pemain Persib U-21 musim lalu yang terpilih menjadi anggota skuad tim sepak bola Jawa Barat yang disiapkan menghadapi babak kualifikasi PON 2012 mendatang.

"Setelah menyelesaikan seluruh proses seleksi, kita menetapkan 30 nama pemain yang terpilih. Meskipun demikian, hingga menjelang batas pendaftaran pemain, kita akan tetap memberlakukan promosi dan degradasi. Jadi, pemain yang sudah terpilih belum seratus persen aman. Sebab, mereka bisa dicoret jika dalam masa persiapan penampilannya tidak bagus," papar Manajer Persib U-21, Edi Djukardi di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (18/11).

Pelatih Persib U-21, Asep Sumantri mengatakan, selain 30 pemain yang terjaring dari seleksi hari sebelumnya, pada Kamis (18/11), dia memberikan kesempatan kepada 12 pemain dari luar kota Bandung untuk mengikuti seleksi. "Pemain dari luar kota itu bahkan ada yang dari Wamena. Namun, karena kualitas mereka tidak lebih bagus dari pemain yang sudah ada, kami memutuskan untuk mencoretnya lagi," ujar Asep.***

30 Pemain Persib U-21 Terpilih

Penjaga Gawang: Rizky Bagja, M. Natshir (UNI), Hilman Firdaus (Angkasa), Zega Pranata, Jajang Guruh P. (IPI-GS) Belakang: Asep Amung, M. Arozi, Suparta Dinata (UNI), Sona Indra, Imanuddin (Palber), Ridwan Aditya (Bina Pakuan), Agil Pramono (IPI-GS), Irfan S., Indra Leshari (Saswco), Wahyudin (Sindos), Anggi Indra Permana (Setia). Tengah: M. Ramdhan (PR), Dippi Yogaswara, Imam Syafei (IPI-GS), Supriyadi (Palber), Suhandi, Budiawan (UNI), Ana Supriatna (Jatira), Markus Avif, Sofyan Nugraha (Bina Pakuan). Depan: Rudyana (Bina Pakuan), Erwin Ramdhani (UNI), Hafidin (IPI-GS), Rudi Geofani (Saswco), Rully Muhammad (Jatira).

Sakit, Hariono Dipulangkan


Karena sakit, Hariono tidak termasuk dalam daftar rombongan pemain tim nasional Indonesia yang diboyong ke Palembang untuk menghadapi pertandingan persahabatan internasional melawan Timor Leste, Minggu (21/11) mendatang. Oleh Pelatih Alfred Riedl, Hariono untuk sementara dipulangkan ke Bandung untuk beristirahat. Kabar tersebut dibenarkan pemain Persib lainnya di tim nasional, Nova Arianto. "Hariono tidak ikut ke Palembang, soalnya sakit. Jadi sementara dipulangkan dulu," kata Nova yang dihubungi Kamis (18/11) malam.

Keberadaan Hariono di Bandung juga dibenarkan oleh dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani. "Ya, Hariono memang dipulangkan dan sekarang sudah ada dan beristirahat di mes," kata Rafi usai sesi latihan sore di Kiaracondong Center Bandung. Dengan dipulangkannya Hariono, pemain Persib yang bertahan di timnas Indonesia tinggal lima orang, yaitu Markus Haris Maulana, Maman Abdurahman, Nova Arianto, Eka Ramdani, dan Cristian Gonzalez. ***

Sulit Lapangan, Latihan di Tempat Futsal


Para pemain Persib terpaksa harus berlatih di lapangan futsal Soccer Coop Kiaracondong Center pada sesi latihan sore, Kamis (18/11). Latihan yang akan dimulai pukul 16.00 WIB ini dilakukan karena Stadion Siliwangi dan Stadion UPI digunakan pemiliknya. "Kita tidak punya pilihan lain, kecuali latihan di Kiaracondong. Selain karena Siliwangi dan UPI dipakai, ini juga sebagai antisipasi hujan pada sore hari," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis.

Sebagaimana sudah diprogramkan, pada sesi latihan sore, tim pelatih Persib fokus untuk latihan teknik. Agar hasil latihan bisa efektif, dibutuhkan lapangan cukup bagus. Sementara itu, sebagai bagian dari program peningkatan fisik, pada pagi hari Atep dan kawan-kawan berlatih kebugaran di Pusat Kebugaran Batununggal Indah.***

Isnan," Latihan Sangat Menguras Stamina"


Bek kiri Isnan Ali mengakui materi latihan dua hari setelah libur panjang cukup berat. Pada pagi hari, pemain secara khusus menjalani latihan fisik, sedangkan sore harinya fokus pada kontrol bola, tetapi harus terus bergerak. Namun, semua pemain bisa menikmati program latihan tersebut. "Meski stamina terkuras, kami berusaha untuk berlatih maksimal sesuai dengan keinginan pelatih. Tidak ada masalah dengan latihan yang cukup berat di sore hari ini. Semua pemain 'enjoy'," kata Isnan, usai latihan sore di Stadion Persib Bandung, Selasa (16/11).

Hal senada diungkapkan Jejen Zaenal Abidin. Menurut dia, latihan seperti ini untuk meningkatkan kemampuan fisik pemain. Latihan juga banyak variasinya sehingga membuat pemain bisa mengikuti dengan penuh konsentrasi. "Tadi berlatih 'passing' dan banyak variasinya. Itu bagus untuk membangun kekompakkan tim ketika bermain. Program ini sangat berguna bagi kami untuk bisa lebih mengetahui karakter masing-masing pemain. Misalnya, seperti apa bola umpan yang diinginkan atau kebiasan posisi ketika akan memberi atau menerima bola," ujarnya.


Pelatih Jovo Cuckovic mengatakan, para pemain masih belum bisa konsentrasi penuh. Bisa jadi mereka masih kelelahan, sehingga belum bisa maksimal dalam mengikuti latihan sore. Hampir semua pemain belum bisa menerima dan memberikan umpan dengan baik. "Itu bisa dilihat dari posisi mereka. Saya sudah berusaha memberi tahu apa yang seharusnya mereka lakukan, kita lihat saja nanti hasil latihannya di pertandingan nanti," kata Jovo.

Pada latihan ini, Jovo kembali mengasah kemampuan dasar pemain. Latihan meliputi memberikan bola secara langsung, mengumpan dan menerima bola dengan kondisi terjaga lawan, menerima umpan secara langsung. Kemudian, menerima umpan dengan kontrol bola satu dua sentuhan, umpan bola dengan sundulan, belajar memposisikan diri untuk memberi dan menerima umpan dari kawan, menghalau dan memotong bola dari sodoran bola yang dilakukan lawan. Tidak seperti latihan umpan-umpan pendek biasanya, mekanisme untuk melakukan umpan pada latihan kali ini dibarengi dengan kawalan pemain lawan untuk membuat konsentrasi pemberian umpan menjadi buyar.

Pelatih memisahkan pemain menjadi tiga tim dengan menggunakan rompi sebagai pembeda. Adapun pemain yang menggunakan rompi kuning dan hijau diawal latihan dalah (kuning) Wildansyah, Siswanto, Rendi Saputra, R. Afandi. (Rompi hijau) Munadi, Yudi Khoerudin, Dias Angga, M. Agung, sedangkan yang tidak menggunakan rompi adalah Isnan ali, Siswanto, Jejen Zaenal, Airlangga, dan Hilton Moreira. ***

Airlangga, "Kurban Pertama Bersama Keluarga"


Striker Airlangga Sutjipto melaksanakan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1431 H, Rabu (17/11). Kurban pada 2010 ini adalah momentum yang spesial bagi Airlangga dan istri tercinta Agnes Lestari, karena baru kali pertama pasangan tersebut melaksanakan kurban setelah berkeluarga. Sebelum melaksanakan penyembelihan hewan kurban, Airlangga yang melaksanakan ibadah salat idul Adha di pelataran ruko depan kediamannya jalan Siliwangi Bandung ini punya kebiasaan berkumpul bersama keluarga untuk bersilahturahmi terlebih dahulu. Siapa sangka, hampir setiap rumah yang berdekatan dengannya dibilangan Babakan Siliwangi tersebut adalah sanak saudara dari sang istri.

Menurut Agnes, hewan kurban sengaja disembelih di pekarangan samping rumah dan tidak dibawa ke masjid setempat. Hal itu sudah menjadi kebiasaan atau tradisi keluarga mereka. "Setiap tahun kami selalu menyembelih hewan kurban. Alhamdulillah tahun ini dan tahun kemarin ada sapi, dua tahun kemarin hanya beberapa domba saja," ujarnya.

Meski hewan kurban tersebut disembelih pihak keluarga, dagingnya tetap didistribusikan bagi yang lebih membutuhkan. "Biasanya dibagikan kepada warga sekitar, dan kepada yang lebih membutuhkan yang bertempat tinggal tidak jauh dari sini," ujar Agnes, yang tidak mau mendekati dan melihat proses penyembelihan hewan kurban karena merasa takut.

Menurut penuturan Ronggo, sapaan akrab Airlangga, berkurban sapi atas nama dirinya beserta istri dan keluarga, adalah satu ungkapan rasa bersyukur
terhadap rezeki yang dilimpahkan Allah kepada mereka. "Alhamdulillah, semoga tahun ini menjadi berkah untuk kami sekeluarga," ujarnya. Selain berkurban, Ronggo beserta istri pun turut prihatin dan ikut menyumbang kepada masyarakat korban bencana di Mentawai dan daerah sekitar Gunung Merapi.

"Kami berharap masyarakat yang tertimpa musibah bisa diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah SWT. Ini adalah ujian bagi mereka juga, peringatan
bagi kami yang tidak terkena imbas bencana alam tersebut. Kami selalu berharap dan berdoa semoga keadaan akan cepat kembali menjadi baik bahkan lebih baik lagi," ujarnya. ***

Meningkatkan Kekuatan Otot


Para pemain mulai melakukan latihan berat. Pada latihan hari kedua pascalibur 12 hari, Atep dkk. menjalani latihan fitness di tempat kebugaran Kompleks Batununggal Indah Bandung, Selasa (16/11) pagi. Menurut pelatih fisik Entang Hermanu, latihan fitness berguna untuk mengetahui kekuatan, daya tahan, meningkatkan refleks otot pemain dalam menerima rangsangan. Latihan ini akan dilakukan secara bertahap agar otot pemain dapat menyesuaikan dengan tingkat beban yang diberikan. Pada masa persiapan sebelum kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011 tidak melakukan latihan seperti ini secara terprogram seperti sekarang. "Latihan akan dilakukan seminggu dua kali," kata Entang.


Pada latihan ini, para pemain diharuskan melakukan beberapa tahapan seperti "sit up", "back press", latihan otot tungkai, dll. Selain oleh Entang, latihan dibimbing instruktur dari Batununggal Fitness Centre. Para pemain secara bergiliran melaksanakan tahapan tersebut. Latihan dimulai pukul 8.00 dan berakhir pukul 10.00 WIB. Pablo Frances belum ikut latihan dan sudah meminta izin karena pulang ke Argentina. Sementara delapan pemain sedang mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia dan Singapura.

Entang berharap agar latihan ini menuai hasil maksimal, para pemain dapat menjaga kondisi dengan baik seperti istirahat yang cukup, makan dengan gizi yang baik. Hal itu pada akhirnya bisa membuat pemain dapat bermain dengan penuh percaya diri. ***

Persib Pengelola Bisnis Terbaik


Meski prestasi Persib saat ini berada di zona degradasi, hal itu tidak mengurangi penilaian dari PT Liga Indonesia (Liga) dalam hal pengelolaan bisnis dalam sepakbola. Berdasarkan hasil kajian Liga, PT Persib Bandung Bermartabat terbaik dalam pengelolaan aspek bisnis. Menurut CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, Persib bersama Arema dan Jayapura memiliki nilai komersialisasi yang bagus dan stabil. "Namun, dalam pengelolaan, Persib yang bagus," ujarnya, di Jakarta, Senin (15/11).


Dalam aspek bisnis ini, Persib membuat terobosan dengan mendapat sponsor utama dengan durasi kontrak 3 tahun. Honda sebagai sponsor utama, berhak memasang logo secara ekslusif di bagian depan. Kemudian ada sponsor lain di belakang kostum, Evalube dan di lengan kiri, Yomart, serta apparel Joma. Begitu juga saat menjadi tuan rumah, pendapatan Persib dari "A-board" cukup tinggi. PT Persib Bandung Bermartabat juga melakukan inovasi bisnis ritel untuk menghidupi biaya bulanan dengan menjual Persib Phone SkyBee, program Persib-XL. "Namun, dalam pendapatan dari tiket pertandingan tampaknya belum maksimal. Hal itu karena Persib masih belum menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai 'home ground'," ujar Joko. Pendapatan dari bisnis ini, diprediksikan sudah bisa menutupi sekitar 40-50 persen biaya kompetisi.

Pendapatan dari tiket tertinggi, masih milik Arema. Dalam setiap pertandingan kandang, panpel Arema bisa mendapatkan laba bersih sekitar Rp 600 juta sampai Rp 800 juta. Bahkan, mereka pernah mendapatkan sampai Rp 1 miliar. Hal itu tidak lepas dari kesadaran suporternya dalam membeli tiket untuk menyaksikan pertandingan. "Klub lain masih jalan ditempat. Mereka masih stagnan. Diharapkan semua klub bisa memanfaatkan secara maksimal segala potensi bisnis," ujarnya. ***

Mengisi Data untuk Piala AFC


PT Liga Indonesia (PT LI) meminta Persib Bandung mempersiapkan timnya untuk tampil di salah satu kejuaraan antarklub Asia. Kendati konfirmasi resmi dari Konfedrasi Sepak Bola Asia (AFC) tentang kuota klub Indonesia di kejuaraan Asia belum diketahui, sebagai peringkat keempat Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, tidak menutup kemungkinan Persib mendapatkan jatah tampil di kejuaraan Asia tersebut. Permintaan agar Persib menyiapkan timnya jika sewaktu-waktu mendapatkan jatah mewakili Indonesia disampaikan PT LI melalui surat resmi yang diterima manajemen tim Persib, Jumat (12/11) lalu.


"Surat dari PT LI kita terima pada hari Jumat lalu. Isinya hanya permintaan menyiapkan tim dan mengisi data apabila Indonesia mendapat jatah 4 klub di kejuaraan antarklub Asia," kata Sekretaris Tim, Yudiana di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (15/11). Selain Persib, kata Yudiana, ada tiga klub lain yang diminta mempersiapkan timnya menghadapi kejuaraan Asia itu di antaranya, juara LSI musim lalu, Arema Indonesia dan Persipura Jayapura (runner-up). Dikatakan Yudiana, hingga saat ini, PT LI pun sebenarnya belum mendapatkan konfirmasi dari AFC tentang kuota klubnya. "Kuota klub Indonesia yang akan tampil di kejuaraan Asia baru akan ditentukan AFC pada tanggal 24 November nanti," kata Yudiana.

Jika Persib akhirnya bisa tampil di kejuaraan Asia pada tahun 2010, ini akan mengulang peristiwa tahun 1995, ketika tim kebanggaan bobotoh ini tampil di Piala Champions Asia. Ketika itu, Persib lolos hingga babak perempat final.***

Asep Sumantri Pelatih Persib U-21


Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Bandung, H. Dada Rosada akhirnya menunjuk Asep Sumantri sebagai pelatih yang akan menangani tim Persib Bandung U-21 di Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2011 mendatang. Selain Asep, Dada juga kembali memberikan jabatan manajer kepada Edi Djukardi yang sukses mengantarkan tim ini menjadi juara LSI. Keputusan Dada tersebut disampaikan Ketua Bidang Organisasi Pengcab PSSI Kota Bandung, H. Oce Permana di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (15/11). Oce mengumumkan keputusan tersebut setelah mendapatkan arahan dari Ketua Harian Pengcab PSSI Kota Bandung, H. Dandan Riza Wardana.

"Sesuai arahan dari ketua umum dan ketua harian, Pengcab PSSI Kota Bandung harus bergerak cepat. Karena itu, setelah menerima surat resmi pelimpahan wewenang pengelolaan Persib U-21 dari PT PBB, ketua umum langsung menetapkan Asep Sumantri sebagai pelatih dan Edi Djukardi sebagai manajer dari beberapa kandidat yang diajukan," papar Oce. Dikatakan Oce, setelah menunjuk manajer dan pelatih, Dada memerintahkan kepada manajer untuk menyusun ofisial tim dan pelatih kepala menunjuk asistennya.


Dengan demikian, Asep yang sudah mengantongi Lisensi B ini akan menggantikan Mustika Hadi yang memilih menjadi staf pelatih tim Pra-PON Jawa Barat. Mantan gelandang bertahan Persib era 1990-an ini mengakui, tugas yang diembannya cukup berat, apalagi ada target untuk mempertahankan gelar juara. "Mempertahankan gelar juara itu lebih berat. Apalagi masa persiapan cukup mepet. Namun, saya akan berusaha mengoptimalkan waktu latihan sekitar satu bulan ini. Mudah-mudahan bisa mempertahankan gelar juara. Karena itu, saya mohon dukungan dari semua pihak," kata pemain yang turut mengantarkan Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1989-1990, 1993-1994 dan Liga Indonesia (LI) I/1994-1995 ini.

Untuk mempercepat program persiapan, Edi dan Asep langsung memrogramkan seleksi pemain yang bakal direkrut untuk memperkuat Persib U-21. Seleksi tahap pertama akan dilakukan pada tanggal 16-18 November di Stadion Persib. "Kita sudah mengirimkan surat pemanggilan pemain kepada 36 klub anggota Pengcab PSSI Kota Bandung. Masing-masing klub boleh mengirimkan maksimal 4 pemain kelahiran tahun 1990 untuk mengikuti seleksi," kata Edi Djukardi. ***

Jumat, 12 November 2010

KTA RESMI VSS MUSIM 2010-2011





Buat anak2 vss yg mau bikin KTA RESMI VIKING SAD-SER (SADANG SERANG) PERSIB
CLUB bisa langsung aja daftar ke sekertariat di Jl.Sadang Serang sebelah
indomaret. persyaratan:
- Harga: Rp.15.000
- Bawa foto ukuran 2 x 3 (GAYA BEBAS)
- Isi nama yang lengkappendaftaran paling lambat tgl13 nov 2010

KET: Pendaftaran paling lambat tgl 13-nov-2010.

:: JABAT ERAT KAMI VIKING SADSER ::

Berlibur ke Pulau Dewata


Striker Airlangga Sutjipto mengisi waktu liburannya dengan berwisata ke Pulau Dewata Bali menggunakan pesawat. Airlangga berangkat bersama keluarga sejak Minggu, (7/11) untuk menikmati waktu luang karena dalam kesehariannya padat dengan jadwal latihan. "Saya sengaja mengajak keluarga dan kerabat ke Bali untuk melepas kepenatan dan beristirahat dari segala kesibukan di Bandung selama ini," ujarnya. Berlibur ke Bali, tempat di mana terhampar pantai-pantai terindah di Indonesia, menurut Ronggo, biasa dia disapa, adalah kesepakatan yang diambil dia dan istri tercinta.

Meski waktu liburan terhitung masih lama, Ronggo yang menginap di salah satu hotel sekitar pantai Kuta hanya menetap selama tiga hari. Ia tidak berencana untuk berlama-lama di sana. "Sekarang pun kami sedang bersiap-siap untuk pulang. Meski saya dan keluarga sangat nyaman berada di sini, tetapi di Bandung sudah menanti rutinitas yang tidak bisa diabaikan begitu saja," ujarnya.

Ronggo pun menyatakan bahwa liburan adalah salahsatu hal yang dibutuhkan oleh pemain untuk mengembalikan kondisi para pemain khususnya kondisi mental. "Usai liburan, saya merasa lebih segar dan bisa konsentrasi penuh untuk berlatih dalam persiapan menjalani pertandingan. Saya rasa semua pemain menjalani hal yang serupa dengan apa yang saya jalani," ujarnya

Ia mengatakan bahwa semua pemain dalam menghadapi lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia yang kembali akan digelar 2 Januari mendatang, membutuhkan persiapan yang sangat matang, terlebih Persib akan menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang. Menurutnya, segala hal harus dipersiapkan semaksimal mungkin agar keterpurukan di dua laga tandang terakhir saat melawan Persija dan PSPS tidak terulang kembali. "Sebagai pemain saya akan berusaha memaksimalkan persiapan," ujarnya.***

Memori 1978, Haruskah Terulang?


RABU, 10 November 2010. Persib akhirnya terjebak di zona degradasi, menyusul kemenangan Persijap Jepara atas Persisam Putra Samarinda 1-0 pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara. Gol tunggal Youn Son Min pada menit 16 membuat tim berjuluk "Laskar Kalinyamat" ini menambah poin yang dikumpulkannya menjadi 7, dan beranjak meninggalkan posisi 15, peringkat yang berada di zona merah. Nah, Persib yang sejak kekalahan 0-1 dari PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru, 2 November lalu, berada di bibir jurang degradasi (peringkat 14) dengan koleksi nilai 4, akhirnya tergelincir masuk ke zona merah.

Posisi tim kebanggaan bobotoh ini bisa terus melorot, bahkan hingga dasar klasemen, karena tiga tim di bawahnya, Pelita Jaya Karawang, Bontang FC, dan Persibo Bojonegoro masih akan bertanding pada saat Persib beristirahat hingga awal Januari mendatang. Meski sudah diduga dan hanya bersifat sementara, berita terjerumusnya Persib ke zona degradasi ini cukup mengguncang bobotoh dan publik sepak bola Bandung. Pasalnya, dengan materi pemain utama yang hampir semuanya berstatus sebagai anggota dan mantan pemain tim nasional, Persib dinilai tidak sepantasnya berada di posisi tersebut. Memang, LSI 2010-2011 masih sangat panjang. Persib sendiri masih punya 28 laga tersisa.

Namun tak urung, keterpurukan Persib hingga terjerembab di zona merah ini membuat bobotoh dan publik sepak bola Bandung khawatir. Kendati manajemen tim sudah berjanji segera melakukan evaluasi dan mengambil sejumlah langkah strategis untuk memperbaiki kinerja tim, kekhawatiran bobotoh akan terjadinya aib besar tidak mereda. Tidak memuaskannya performa tim asuhan Jovo Cuckovic di awal musim ini menjadi alasan utama kekhawatiran publik sepak bola Bandung ini.

Trauma 1978
Seluruh anggota skuad Persib, dari mulai pelatih, pemain, ofisial tim hingga petinggi klub, tidak boleh menyepelekan situasi buruk yang tengah dihadapi sekarang. Meskipun berulang kali selamat dari ancaman degradasi, sejarah mencatat, Persib pernah merasakan betapa menyakitkannya terlempar dari jajaran elit sepak bola nasional. Itu terjadi pada tahun 1978. Ketika itu, tepatnya pada tanggal 27 Januari 1978, Persib terpaksa harus bermain di babak "play-off" degradasi melawan Persiraja Banda Aceh karena hanya menempati peringkat ketiga penyisihan grup kompetisi sebelumnya.

Pertandingan melawan Persiraja ini merupakan perebutan peringkat ke-5 dan 6. Peringkat kelima bergabung dengan PSMS Medan, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar di Kompetisi Divisi Utama Perserikatan yang baru pertama kali digelar. Sementara peringkat 6 harus bertarung di Kompetisi Divisi I Perserikatan. Sebagai catatan, pada musim 1978-1979 ini, PSSI mulai memberlakukan pembagian divisi di Kompetisi Perserikatan. Bertanding di Stadion Utama Senayan, Persib kalah 1-2 dari Persiraja. Gol harapan yang dicetak Max Timisela pada menit 10 dibalas dua gol oleh Bustaman pada menit 15 dan Tarmizi menit 39. Alhasil, Persib pun harus rela bertarung di Divisi I pada tahun 1979.

Meski disebabkan oleh perubahan format kompetisi yang dilakukan PSSI, tetap saja peristiwa ini menjadi bagian dari sejarah kelam Maung Bandung. Setelah kembali ke Divisi Utama pada tahun 1983 dan menemukan masa kejayaannya kembali (1986-1995), Persib mengalami penurunan prestasi pada Liga Indonesia (LI)V/1998-1999. Ancaman degradasi membayangi tim asuhan Suryamin setelah hanya mencatat hasil 2 kali menang, sekali seri dan 3 kalah pada 6 pertandingan pembuka babak penyisihan Grup B Wilayah Barat. Ketika itu, bobotoh sudah pasrah karena Persib tinggal menyisakan dua pertandingan lagi, bertandang ke Stadion Benteng Tangerang untuk menghadapi Persita dan menjamu Persija Jakarta di Stadion Siliwangi.

Persib masih dinaungi keberuntungan karena pada laga krusial melawan Persita, 7 Februari 1999, PerSib mencatat kemenangan 3-1 atas tuan rumah lewat dua gol Imam Riyadi menit 21 dan 65 serta Dadang Rusmana menit 72. Meski pada laga pamungkas dipermalukan Persija 1-3, Persib selamat dari ancaman degradasi. Musim berikutnya, LI VI/1999-2000, Suryamin masih dipertahankan. Karena tetap gagal mengangkat prestasi tim, kali ini Suryamin tak mampu lagi menghadapi tekanan publik. Setelah melewati lima pertandingan pembuka tanpa kemenangan, Suryamin menyatakan mengundurkan diri. Suryamin meninggalkan tim yang sedang terjebak di bawah bayang-bayang degradasi. Meskipun Indra M. Thohir masuk menggantikan Suryamin, Persib baru bisa lepas dari ancaman degradasi dalam empat laga pamungkas
setelah secara beruntun mencatat kemenangan kandang atas Persijatim Jakarta Timur 2-0 (28/5/2000), PSBL Bandar Lampung 3-0 (1/6/2000) dan Indocement Cirebon 1-0 (8/6/2000).

Sempat bersinar kembali di LI VII/2001 dengan lolos ke babak "8 Besar", ancaman degradasi kembali datang pada LI VIII/2002. Meski pasukan Deny Syamsudin mencatat rekor tak terkalahkan di kandang, hasil buruk pada saat "away" membuat Ansyari Lubis dan kawan-kawan terjebak di papan bawah. Persib baru terbebas dari kejaran hantu degradasi pada tanggal 5 Mei 2002, setelah mencatat kemenangan atas Persikab Kab. Bandung dengan "skor mencurigakan" 5-0.

Era pemain asing
Puncak keterpurukan Persib di era Liga Indonesia terjadi pada LI IX/2003. Hal itu terjadi justru pada saat Persib membuka keran terhadap pemain dan pelatih asing. Di tangan pelatih asal Polandia, Marek Andrezj Sledzianowski yang memboyong pemain asal negaranya, Mariusz Mucharski, Pawel Bocian, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega, Persib terjerembab di dasar klasemen karena tidak mampu mencatat sekalipun kemenangan dalam 12 laga yang dimainkannya. Pemecatan Marek yang untuk sementara digantikan duet pelatih Bambang Sukowiyono-Iwan Sunarya juga tak mampu mengangkat prestasi tim.

Di tengah kepanikan pengurus dan publik sepak bola Bandung akan bayang-bayang degradasi, Persib mendatangkan pelatih Cile, Juan Antonio Paez yang juga dengan pemain kompatriotnya, Alejandro Tobar, Claudio Lizama, Rodrigo Lemunao, dan Rodrigo Sanhueza. Meski berhasil meningkatkan performa tim, termasuk catatan 8 laga tak terkalahkan di putaran kedua, Paez hanya mampu mengangkat posisi tim ke peringkat 16, masih berada di zona degradasi.

Namun, keberuntungan datang lagi buat Persib. Secara mendadak, PSSI mengubah aturan promosi-degradasi dari 6 tim terbawah dari 20 peserta menjadi 4 tim. Sementara dua tim yang berada di peringkat ke-15 dan 16 masih diberi kesempatan memainkan laga "play-off" bersama peringkat ke-3 dan 4 Divisi I. Nah, di babak play-off yang digelar di Stadion Manahan Solo inilah, Persib bisa selamat setelah meraih dua kemenangan beruntun dari Persela Lamongan (14/10/2003) dan PSIM Yogyakarta (16/10/2003) dengan skor tipis 1-0.

Kebijakan kontroversial PSSI pada LI IX/2003 kembali terulang pada LI XII/2006 yang juga menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi. Ketika itu, Persib yang sejak awal musim saat ditangani Risnandar Soendoro sudah terseok-seok, tetap berada di papan bawah meskipun pelatih sudah diganti oleh Arcan Iurie Anatolievici dari Moldova, diselamatkan keputusan PSSI yang meniadakan aturan promosi degradasi karena ada tiga dua tim Divisi Utama yang mengundurkan diri akibat gempa bumi di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah.

Kini, di era Liga Super Indonesia (LSI), Persib kembali berurusan dengan persoalan degradasi setelah dalam dua musim pembuka selalu bercokol di papan atas. Kita semua berharap, Persib tidak lagi mengharapkan keberuntungan datang agar terlepas dari aib memalukan itu.***

Penulis adalah pengamat sepakbola nasional

Gawat, Persib Masuk Zona Degradasi


Persib Bandung akhirnya masuk zona degradasi menyusul kemenangan Persijap Jepara atas Persisam Putra Samarinda 1-0 pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia 2010-2011 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Rabu (10/11). Gol tunggal kemenangan "Laskar Kalinyamat" dalam pertandingan tersebut dicetak melalui tandukan Youn Son Min pada menit ke-16. Tambahan tiga angka tersebut membuat Persijap naik satu tingkat ke peringkat 14 klasemen sementara dengan mengumpulkan nilai 7. Persijap menurunkan posisi Persib yang sebelumnya di peringkat tersebut ke zona degradasi (peringkat 15-18) karena baru mengumpulkan nilai 4 dari 6 laga yang sudah dimainkannya.

Posisi Persib masih mungkin terus tertekan ke dasar klasemen karena dua tim di bawahnya, Persibo Bojonegoro dan Bontang FC akan bertanding di Stadion H. Letjen Sudirman Bojonegoro, Kamis (11/11). Dari 6 laga yang sudah dimainkannya, Persibo mengumpulkan nilai 2 dan Bontang FC 4. Satu tim lain yang berada di bawah Persib dan siap meninggalkan zona merah adalah Pelita Jaya Karawang yang mengumpulkan nilai 4. Saat Persib libur bertanding, pada November ini Persibo, Bontang FC, dan Pelita Jaya masih akan bermain sehingga berpelung menambah poin, yang otomatis bisa menggeser posisi "Maung Bandung". "Ini lebih disebabkan karena mereka (tim di zona degradasi,-red) tetap main. Sementara kita tidak," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis. ***

Jadwal Tiga Tim Terbawah

Tanggal Pertandingan
11-11-2010
Persibo vs Bontang FC
14-11-2010 Persijap vs Bontang FC

Persibo vs Persisam Putra
21-11-2010 PSM vs Pelita Jaya

"El Loco" Ikut Latihan, Hariono Demam


Ada yang baru dalam latihan timnas senior pada Rabu (10/11) pagi di lapangan PSSI, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Suasana latihan para pemain timnas tampak semakin meriah dengan kehadiran Cristian "El Loco" Gonzalez di tengah lapangan. Bomber Persib itu benar-benar menepati janjinya untuk bergabung dengan rekan-rekannya mulai sesi latihan pagi ini. "El Loco" pamit untuk mendampingi istrinya, Eva Siregar, yang sedang sakit pada dokter kepercayaannya di Surabaya sejak Senin pagi lalu. Selasa (9/11) malam, pemain kelahiran Uruguay yang sudah memiliki tiga orang anak dari Eva ini sudah tiba kembali di Jakarta dan langsung berkumpul bersama teman-temannya di Hotel Sultan.


Ada 22 pemain yang bergabung dalam sesi latihan Rabu pagi ini, dari 25 pemain yang dipanggil untuk menjalani pelatnas AFF Suzuki Cup. Tiga pemain yang tidak berada di lapangan adalah Hariono, gelandang Persib, serta Boas Salossa (Persipura) dan Octovianus Maniani (Sriwijaya FC). Mengengai Hariono, dia mengalami demam sejak Selasa meski sore harinya memaksakan diri hadir di lapangan latihan. Namum, demam Hariono ternyata tak kunjung mereda, bahkan badannya bertambah panas sehingga Rabu pagi dia ditinggal di kamar hotelnya. Dokter timnas, dr. Aditya telah memeriksakan Hariono secara serius ke rumah sakit pada siang, termasuk melakukan tes darah. "Namun, saya belum tahu sakit apa. Memang saya mengalami demam tinggi," ujar Hariono.

Terkait dengan Boas Salossa, ikon Persipura ini sudah mengabarkan akan segera bertolak ke Jakarta jika kesehatan putrinya, Adelia, sudah membaik. Sudah hampir sepekan ini Adelia sakit dan Boas harus ikut menunggui anak satu-satunya itu. Sementara, menyangkut Octovianus Maniani, pemain Papua yang kini merumput di Sriwijaya FC itu sudah pasti akan meninggalkan Jayapura pada Kamis (11/11) dengan penerbangan Lion pukul 07.45 waktu setempat, dan diperkirakan tiba di banadara Soekarno-Hatta Cengkareng sekitar pkl. 12.00 WIB "Octo sebenarnya ingin terbang hari ini, tetapi kami tak bisa mendapat tiket penerbangan untuk Rabu, sehingga baru Kamis pagi dia bisa terbang ke Jakarta," kata Reza, Manajer Sarana dan Prasarana Badan Tim Nasional Indonesia (BTNI) PSSI, Rabu pagi di Senayan. Octo, kata Reza, sudah bisa bergabung pada sesi latihan Kamis sore. Pada Rabu ini, latihan timnas senior hanya dilakukan pada pagi hari. Latihan sore ditiadakan. Fase latihan sore baru diadakan kembali pada Kamis dan Jumat, sedangkan Sabtu kemungkinan hanya latihan pagi hari. ***

Pengcab PSSI Kelola Persib U-21


PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) akan melakukan kerjasama dengan Pengcab PSSI Kota Bandung. Dalam menghadapi Kompetisi Liga Super Indonesia U-21 2010-2011, pengelolaan tim Persib U-21 sepenuhnya diserahkan kepada Pengcab PSSI Kota Bandung seperti pada musim kompetisi 2009-2010. Persib U-21 merupakan juara bertahan. Materi pemain Persib U-21 rencananya akan mengambil dari hasil binaan klub-klub anggota PSSI Kota Bandung.

PT PBB secara resmi telah melayangkan surat kepada Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Bandung, H Dada Rosada. Dalam surat yang ditanda tangani Direktur Utama PT PBB, H Umuh Muchtar itu, berharap Pengcab PSSI Kota Bandung bisa mempersiapkan tim dan pengelolaan Persib U-21. Selama ini, ada jenjang pembinaan berkelanjutan antara Persib U-21 dan senior. Pada musim ini, pemain hasil pembinaan Persib U-21 yang masuk senior adalah Rendi Saputra, Dias Angga Putra, M. Agung Pribadi, Munadi. ***

Manfaatkan Liburan dengan Kuliah


Siapa sangka, Wildansyah, bek kiri Persib mengisi waktu rehat latihan dengan kuliah. Bagi dirinya, pendidikan merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalani, selain berlatih bersama tim agar dapat memberikan yang terbaik di lapangan untuk kemajuan Persib. "Bagi saya kuliah itu penting, untuk masa depan saya. Selagi masih ada waktu dan tenaga, kenapa tidak," ujarnya, Selasa (9/11).

Wildansyah menimba ilmu di FISIP Unpas jurusan Ilmu komunikasi angkatan 2010 bersama Airlangga Sutjipto, mengambil kelas karyawan untuk lebih memudahkan dirinya mengatur jadwal kuliah dan berlatih bersama Persib. Menurutnya, kelas karyawan adalah pilihan terbaik untuk melanjutkan pendidikan. "Kebetulan Persib sedang libur latihan, saya lebih memilih kuliah dari pada berdiam diri. Oleh karena itu, saya mengambil kelas karyawan agar bisa lebih maksimal," ujarnya.

Meski harus berlatih pagi dan sore hari, para pemain Persib yang juga berkuliah di FISIP jurusan Ilmu komunikasi UNPAS seperti Atep dan Eka Ramdani selalu menyempatkan masuk kuliah di malam hari. "Lelah dan konsentrasi berkurang itu biasa, bukan kami (pemain Persib) saja yang merasakan demikian. Namanya juga kelas karyawan, otomatis yang kuliah di kelas itu biasanya pagi hingga sore mereka kerja dan malam harinya mereka kuliah," ujarnya.

Menurut Wildansyah, tidak ada perbedaan mata kuliah antara kelas karyawan dan reguler. Hanya saja bagi mahasiswa kelas karyawan materinya lebih padat, dan waktu untuk menjalani mata kuliah tertentu sedikit lebih lama dari kelas reguler. Berbicara cita-cita, pria yang lebih dikenal dengan sapaan Idun ini menuturkan, sampai saat ini dirinya belum merencanakan hal-hal yang terlalu jauh. Ia hanya akan konsentrasi untuk memberikan penampilan terbaiknya di Persib dan lebih giat kuliah agar cepat lulus. "Untuk saat ini saya hanya ingin yang terbaik bagi semua, ya di Persib juga di kuliah," ujarnya

Menurutnya, bagi para pemain Persib, sangat sulit untuk hadir disetiap jadwal kuliah yang ditentukan. Kendalanya adalah jadwal latihan yang padat serta harus melakukan pertandingan di luar kota. "Meski kami selalu menyempatkan diri untuk kuliah, tetapi kami terkadang terbentur oleh jadwal pertandingan tandang yang membuat kami harus bolos kuliah," ujarnya.***

Rendi Relakan Nomor 10 Untuk Hilton


Mantan kapten Persib Bandung U-21 yang kini sudah menjadi bagian dari skuad tim senior, Rendi Saputra berharap ada keberuntungan di balik perubahan nomor punggungnya dari 10 menjadi 71. Meski tidak menjelaskan secara detail keburuntungan yang dimaksudnya, hal ini dipastikan berkaitan dengan performa dan kesempatan tampil bersama "Maung Bandung" senior. Harapan tersebut disampaikan Rendi terkait "penyerahan" nomor punggung pilihannya, 10 kepada Hilton Mauro Moreira yang belakangan akhirnya direkrut Persib.

"Saya rela saja (menyerahkan nomor 10 untuk Hilton-red). Mudah-mudahan, nomor baru saya bisa membawa keberuntungan," kata Rendi, Selasa (9/11). Rendi harus merelakan nomor punggung 10 pilihannya untuk Hilton. Dalam dua musim terakhir, nomor punggung yang identik dengan legenda hidup Persib, Adjat Sudrajat ini memang selalu dipakai striker asal Brasil tersebut. Namun, karena mengalami cedera pada pertengahan Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, dan Hilton sempat tidak masuk dalam skenario pembentuk tim Persib di LSI 2010-2011. Nama Hilton baru didaftarkan pada hari penutup batas pendaftaran pemain ke PT Liga Indonesia (PT LI) karena ada jaminan dia bisa pulih pada bulan Desember setelah sempat menjalani operasi lutut di Brasil. Dikatakan Rendi, kostum dengan nomor punggung yang identik dengan pemain bintang tersebut memang lebih pantas dikenakan Hilton ketimbang dirinya. "Untuk saat ini, Hilton memang lebih pantas mengenakan nomor punggung itu," katanya. ***

Sabtu, 06 November 2010

Isyaratkan Tambah Pemain Asing


Manajemen Persib mengisyaratkan bakal menambah satu pemain asing lagi pada transfer windows putaran kedua nanti, menyusul berubahnya status Cristian Gonzalez menjadi pemain lokal. Striker berdarah Uruguay ini resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah proses naturalisasinya dikabulkan pemerintah Indonesia. Sejak Rabu (3/11), "El Loco" sudah memegang paspor Indonesia. Isyarat penambahan pemain asing pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 ini disampaikan Manajer H. Umuh Muchtar. "Mudah-mudahan, kita memang akan menambah satu pemain asing lagi. Namun, itu baru bisa dilakukan pada putaran kedua nanti," kata Umuh Sabtu (6/11).

Dengan berubahnya status Gonzalez menjadi pemain lokal, maka Persib memiliki satu slot pemain asing tersisa. Setelah Gonzales menjadi WNI, empat pemain asing yang dimiliki Persib saat ini tinggal Pablo Alejandro Frances (Argentina), Hilton Mauro Moreira (Brasil), Mohammad Shahril Bin Ishak dan Baihakki Bin Khaizan (Singapura). Satu kuota pemain asing tersisa itu bisa diisi oleh pemain non-Asia.


Kendati belum menyebutkan calon pemain asing yang bakal direkrut pada putaran kedua nanti, Umuh sudah berani memastikan kalau pemain asing yang akan didatangkan Persib itu merupakan pemain belakang. Sebab di mata Umuh, sektor pertahanan menjadi titik terlemah Persib dalam enam laga pembuka pada musim ini. "Sekarang, kita akan mencari pemain asing untuk memperkuat sektor pertahanan. Mudah-mudahan dengan bertambahnya pemain asing berkualitas di belakang, sektor pertahanan Persib bisa semakin kuat," tegas Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) ini.***

Pemain Persib U-21 Perkuat Pra-PON Jabar


Sebanyak 13 pemain yang turut mengantarkan Persib Bandung U-21 menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 terpilih masuk ke dalam tim Pra-PON Jawa Barat. Selain 13 pilarnya, pelatih kepala Persib U-21, Mustika Hadi pun terpilih menjadi salah satu asisten pelatih tim Pra-PON yang dikepalai Deny Syamsudin. Hal itu diketahui setelah Pengprov PSSI Jabar mengumumkan daftar susunan pelatih dan pemain tim Pra-PON Jabar, Sabtu (6/11). Ke-13 pemain Persib U-21 yang terpilih itu adalah Rizky Bagja, Cecep Sukandar (kiper), Yan Harjito, Suparta, Anggi Indra Permana, Jajang, Dudi Sunardi (belakang), Ana Supriatna, Imam Syafei, Wahyudin, Asep Mulyana, Budiawan (tengah), dan Rudi Geofani (depan).

Seperti dituturkan Mustika, dari ke-13 pemain tersebut terdapat 7 pemain yang usianya masih bisa memperkuat Persib U-21 untuk LSI 2010-2011. Mereka adalah Rizky Bagja (kiper), Rudi Geofani, Wahyudin, Anggi Indra Permana, Imam Syafei, Budiawan, dan Ana Supriatna. "Kami sebenarnya menunggu pembentukan tim Persib U-21. Namun, karena hingga saat ini belum jelas, saya dan pemain memutuskan untuk memperkuat tim Pra-PON Jabar. Pengabdian kami rasanya sudah cukup dengan mempersembahkan gelar juara musim lalu,"kata Mustika.***

Hilton Meriahkan Promo Persib Phone SkyBee


Striker Hilton Mauro Moriera turut meriahkan acara in strore Promo SkyBee di pelataran lantai UG Bandung Electronic Centre (BEC), Sabtu (6/11). Acara yang berlangsung sejak pagi hari itu sudah dipadati pengunjung yang akan berbelanja produk-produk elektonik. Kedatangan Hilton membuat pengunjung yang datang untuk berbelanja memusatkan perhatiannya di stand Okeshop tempat dimana Persib Phone dijual.


Dengan kelakuannya yang kocak dan jenaka, Hilton mampu manarik perhatian pengunjung, sehingga memadati toko Okeshop. Acara yang juga diisi dengan sesi foto dan aksi permainan bola Jugling oleh Hilton ini, membuat pengunjung merasa terhibur. Bahkan, usai melakukan sesi foto, Hilton mencoba alih profesi menjadi penjual handphone. Hilton berteriak-teriak dengan mengunakan bahasa Indonesia menawarkan Persib Phone dari SkyBee di Konter Okeshop kepada para pengunjung. "Ayo semua beli handphone Persib. Jika membeli sekarang, akan saya kasih hadiah, tanda tangan dan kaus cantik," teriaknya.

Andre al- Mujahidin (21), adalah salah satu pengunjung yang sengaja datang dari Cimahi untuk mencari Persib Phone dari SkyBee. "Saya sudah lihat di website dan koran-koran, cuma baru sekarang saya bisa mencarinya. Beruntung sekali ketika saya datang untuk mencari Persib Phone ternyata bisa langsung berfoto dengan Hilton," ujarnya. Menurutnya,Persib Phone yang diluncurkan SkyBee ini merupakan gebrakan yang luar biasa dari manajemen. Ia berharap manajemen Persib bukan hanya berhasil dalam segi bisnis saja, tetapi dapat disertai dengan prestasi yang membanggakan. "Dari segi bisnis Persib sangat luar biasa. Tidak ada yang seperti Persib yang banyak sponsornya. Namun, kalau bisa segi prestasi juga ditingkatkan," ujar pria kelahiran Cilacap ini.***

Persib vs Jerman Timur


29 Oktober 1964. Pada tahun 1964, tim nasional Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman) tercatat dua kali berkunjung ke Indonesia, yaitu bulan Januari dan Oktober. Dalam dua kunjungannya itu, Jerman Timur selalu memilih Persib menjadi salah satu tim yang dihadapinya. Menurut catatan Novan Herfiyana, seorang kontributor data sepak bola Indonesia untuk situs rsssf.com, pada pertemuan pertama, Persib hanya kalah 0-2. Namun, pada pertemuan kedua di Stadion Siliwangi Bandung pada tanggal 29 Oktober 1964, Persib benar-benar menjadi bulan-bulanan salah satu kekuatan sepak bola di Eropa Timur dengan skor telak 1-7.

Pada pertemuan kedua ini, formasi pemain Persib yang tampil adalah Jus Etek (kiper); Masri, Ishak Udin, Kaelani, Sunarto, Fattah/Ismail, Omo Suratmo, Wowo Sunaryo/Fattah, Djadjang Haris, Hendra, dan Andi Achmad/Otong. Sementara timnas Jerman Timur tampil dengan formasi Weigang (kiper) Geisler, Walter, Seehans, Rooke, Pankau, Litsewitz, Beckhaus, Stoker, Engelhardt, dan Bauchsdiess. ***

Untuk pertandingan bersejarah Persib yang lain bisa diklik di sini

Kehilangan Jenderal Lapangan Tengah


Kehilangan Eka Ramdani kekuatan Persib pincang dan tidak ada jenderal di lapangan tengah. Gelandang Atep mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan dengan apa yang terjadi pada rekan setimnya itu. Tanpa kehadiran Eka, kinerja di lapangan tengah kurang maksimal. "Sebetulnya ada beberapa pemain muda yang biasa beroprasi sesuai dengan posisi Eka dan bisa menggantikannya. Namun, pelatih sepertinya belum bisa memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada mereka, dan memilih alternatif pemain lain untuk menggantikan posisi Eka," ujarnya.

Senada dengan Atep, pemain belakang Nova Arianto. Ia menyatakan tidak ada Eka berarti membuat lini tengah Persib agak melemah. Meski tidak akan terjadi perbedaan yang cukup mencolok, menurut pemain dengan nomor punggung 30 yang memilki ciri khas kepala plontos ini, tidak ada pemain pelapis yang bisa beroprasi di lapangan tengah seperti Eka. Sosok Eka yang selama ini dia kenal adalah pemain dengan daya jelajah yang luas. Selain memiliki stamina yang baik, Eka pun memiliki jiwa kepemimpinan dan dihargai rekan-rekan di tim. "Meski ada pemain pelapis yang menggantikan posisi Eka, tetap saja tidak ada yang bisa menyamai karakteristik dan kemampuan seperti dia yang sudah menjadi ciri khas dari permainan Persib Bandung," ujarnya.***

Gonzalez Resmi Berpaspor Indonesia


Striker Persib asal Uruguay Cristian Gonzalez resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Rabu (3/11). Ia kini telah mengantongi paspor Indonesia dan berhak tampil membela timnas Indonesia, termasuk pada Piala AFF 2010 Desember mendatang. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Pusat, Iman Arif mengatakan, pihaknya memasukkan empat asing masuk program naturalisasi. Mereka adalah Cristian Gonzalez, Rafael Guillermo E. Maitimo, Jhon van Beukering, dan Kim Jeffry. Namun, dalam proses pengajuan ini, Gonzalez paling cepat karena segala persyaratan telah terpenuhi. "Gonzalez sudah menetap lima tahun di Indonesia secara berturut-turut dan beristri orang Indonesia. Hal itu membuat prosesnya tidak ada hambatan," ujar Iman di Jakarta, Jumat (5/11).


Proses pengurusan Gonzalez berlangsung selama satu bulan. Apalagi, semua pihak ikut mendukung naturalisasi dia, sehingga segala sesuatu berlangsung lancar. Gonzalez juga sudah masuk dalam daftar 25 pemain yang dipanggil mengikuti pemusatan timnas Piala AFF 2010. Sementara, tiga pemain asing lainnya baru selesai sekitar tiga bulan kemudian. Prosesnya cukup rumit karena harus ada persetujuan DPR, Menkumham, Keppres. Dengan begitu, jika dalam proses lancar, mereka baru bisa memperkuat timnas Indonesia pada Pra Piala Dunia 2014.

Gonzalez mengatakan, sangat gembira bisa menjadi WNI. "Saya menantinya cukup lama. Saya enam tahun tidak pulang dan memilih di Indonesia karena tanggung jawab pekerjaan. Saya akan fokus bermain di timnas dan akan memberikan yang terbaik. Pasti tekanan ada karena saya pemain naturalisasi pertama di Indonesia," ujarnya. ***

Pemain Persib Terbanyak Perkuat Timnas


Persib terbanyak menyumbangkan pemain untuk timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF 2010 di Jakarta, Desember mendatang. Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Pusat secara resmi telah mengirim surat pembnggilan pemain untuk mengikuti pemusatan latihan lanjutan pada 8 November mendatang. Dalam surat yang ditanda tangani Ketua BTN, Iman Arif, diterima Persib Jumat (5/11) petang, ada 25 pemain yang dipanggil timnas, dan sebanyak 6 pemain dari Persib. Sementara nama Atep tidak masuk dalam surat tersebut. Namun, dari 6 pemain itu, kemungkinan Eka Ramdani yang tidak bisa memenuhi panggilan karena masih dalam proses penyembuhan cedera otot.

Para pemain harus sudah bergabung Minggu (7/11), selambat-lambatnya pukul 18.00 WIB di Hotel Sultan Jln. Gatot Subroto, Jakarta, dan menghubungi Sekretaris BTN Huda Setia untuk pendataan ulang. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi para pemain yang dipanggil adalah: membawa KTP atau paspor asli bagi yang sudah memiliki, bagi yang belum memilki KTP dan paspor asli wajib membawa foto kopi akte kelahiran, kartu keluarga, dan ijazah.

Berikut pemain yang dipanggil timnas:

No. Nama Klub No. Nama Klub
1. Markus Haris Maulana
Persib 14. Beny Wahyudi Arema
2. Nova Arianto Persib 15. Ahmad Bustomi Arema
3. Maman Abdurahman Persib 16. Yongki Aribowo Arema
4. Eka Ramdani Persib 17. Boaz Salossa Persipura
5. Hariono Persib 18. Hamka Hamzah Persipura
6. Cristian Gonzales Persib 19. Bambang Pamungkas
Persija
7. Ferry Rotinsulu Sriwijaya FC
20.
M. Nasuha Persija
8. Arif Suyono Sriwijaya FC 21. Tony Sucipto Persija
9. Oktovianus Maniani Sriwijaya FC 22. Oktavianus Persija
10.
Firman Utina Sriwijaya FC 23. Slamet Riyadi Persela
11. M. Ridwan Sriwijaya FC 24. Irfan Bachdim Persema
12. Kurnia Meiga Arema 25. M. Roby Persisam
13. Zulkifli Arema

Umuh," Hubungan Tetap Harmonis"


Manajer H Umuh Muchtar mengatakan bahwa hubungan manajemen tim dengan konsorsium tetap harmonis. Jika sekarang muncul permasalahan, hanya sebatas mengenai prestasi Persib yang sampai saat in belum juga mengalami perbaikan. "Di luar itu, saya dan para pemegang saham akan memecahkan permasalahan bersama-sama," ujar Umuh, di Bandung, Jumat (5/11). Ia mengatakan bahwa dirinya selaku manajer harus mempertanggung jawabkan prestasi Persib kepada pemegang saham. Untuk itu, Umuh akan melakukan evaluasi tim dan manajemen dalam waktu dekat, sehingga segala kendala yang ada di tim bisa dipecahkan secara bersama-sama dengan pemegang saham.

"Alhamdulillah para pemegang saham sangat mendukung apa yang saya lakukan, karena saya juga adalah pemegang saham meski nilainya lebih kecil. Namun, itu bukan masalah. Saya akan menyusun kembali segalanya dan akan membicarakan bagaimana baiknya untuk Persib ke depan," kata Umuh.


Ia mengatakan, sangat menghargai para pemegang saham atas segala keputusan-keputusan dan langkah yang diambil serta memberikan kepada dia kepercayaan untuk menjalankan tanggung jawab dalam hal manajemen tim. Keputusan yang akan dikeluarkan Umuh sudah pasti demi kebaikan dan kemajuan Persib. Hal pertama yang akan dilakukan adalah pembenahan kinerja pelatih, pemain, dan manajemen. "Saya akan bertindak tegas, dan ini berlaku untuk semua bukan hanya kepada salah satu pemain saja. Pemain harus mengerti, jika ada lagi yang bertindak seenaknya dengan datang terlambat atau lain hal sebagainya, akan saya beri peringatan dan hukuman, karena itu sudah jelas tertera di klausal kontrak mereka masing-masing," ujarnya.

Untuk permasalahan di dalam tim, kata Umuh, saat ini sudah merekrut kembali Entang Hermanu sebagai pelatih fisik, karena melihat dari enam pertandingan yang sudah dimainkan Persib, stamina dan fisik pemain kurang bagus. Hal itu karena tidak ada pelatih fisik yang secara khusus memberikan porsi latihan fisik. Ia juga mengatakan, Hilton Moreira belum bisa tampil karena masih dalam tahap proses pemulihan cedera dan kondisinya kurang prima. Saat ini, Hilton ditangani khusus Entang Hermanu.

Persib juga berencana akan menambah pemain asing posisi stopper setelah Cristian Gonzalez resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Kini, setelah Gonzalez mengantongi paspor Indonesia, kuota pemain asing di Persib tinggal empat tempat. "Atas ketidak maksimalan kinerja pemain dan pelatih saya meminta maaf kepada bobotoh, mudah-mudahan setelah ada evaluasi dan pembenahan tim persib akan kembali baik. Begitu juga kepada Wakil Gubernur saya meminta maaf untuk segala-galanya, karena beliaulah yang menghubungkan saya dengan para pemegang saham," ujar Umuh. ***

Rukman Putus Cinta Karena Dituduh Ikut "Skandal Senayan"


Mantan pemain Persib, Rukman punya berjuta kenangan saat dirinya menjadi salah satu andalan tim kebanggaan "Kota Kembang". Ia ikut andil bersama Persib ketika meraih juara Kompetisi Perserikatan 1961. Rukman yang ditemui di kediamannya di Jln. Sukagalih Gg. Pa Elah I RT 01/07 Kel. Cipedes Sukajadi Bandung menceritakan pengalaman karier sepabolanya.

Rukman lahir di Garut 3 Februari 1937. Rukman kecil tercatat sebagai manusia tercepat di Kabupaten Garut setelah meraih juara lari 100 meter tingkat SD. Pada 1953 dia menjuarai lari 100 meter, loncat tinggi dan jauh tingkat umum. Karena larinya cepat itu, dia dijuluki "Si Motor". Mengawali karier sepakbola sebagai pemain klub Pengairan Garut. Tiga tahun kemudian, masuk klub Persigar. Ia terpilih memperkuat PSSI Jabar saat melawan Taiwan di Stadion Siliwangi pada 1956. PSSI Jabar kalah, dan gol satu-satunya dicetak dia. PSSI Jabar saat itu diperkuat Wowo Sunaryo, Khaelani, dll. Penampilannya yang gemilang itu, membuat klub-klub di Bandung berniat merekrutnya. R. Ading Afandi pimpinan klub Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) bisa memboyong Rukman pada 1957. Pada tahun yang sama dia masuk tim Jabar pada PON 1957 dan Persib junior. Baru pada 1958, dia masuk tim senior main bersama Wowo Sunaryo, Fatah Hidayat, Omo Suratmo, Witarsa. "Zaman dulu sangat sulit untuk masuk Persib. Kita harus punya prestasi yang cukup mencolok agar dapat bergabung bersama tim," ujar ayah dari lima anak dan kakek dari enam belas cucu ini.

Ketika Persib main melawan PSP di Padang pada Kompetisi Perserikatan, menang 3-1. Rukman mencetak dua gol. "Para pemain lawan belum mengetahui siapa saya, karakteristik permainan dan diposisi mana saya bermain. Alhasil saya bisa menyarangkan dua gol berkat para pemain lawan yang kebingungan," ujarnya sambil tertawa. Ternyata pertandingan PSP Padang kontra Persib disaksikan pelatih tim nasional Indonesia asal Yugoslavia Tony Poganic. Hal itu menjadi berkah bagi pemain bernomor punggung 7 ini. Usai melaksanakan pertandingan, Tony menghampiri Alm. R. Ading Affandi yang saat itu menjabat sebagai ofisial tim, meminta Rukman bergabung bersama timnas. Bersama timnas, Rukman tampil pada uji coba internasional melawan Kosta Rika, Army Club Uni Sovyet, Swedia yang semua pertandingannya digelar di lapangan Ikada Jakarta (saat ini daerah Monas). Rukman pun ikut diboyong Tony saat Timnas melakukan Tur Asia pada tahun 1962 dan masuk timnas Asian Games 1962.

Namun, saat itu muncul kasus yang menghebohkan "Skandal Senayan", yang melibatkan pemain dari Persib terlibat suap. Nama Rukman muncul di koran. Belakangan baru diketahui ada kesalahan, karena yang diduga terlibat adalah Rukma. "Mungkin karena namanya mirip. Kalau saya ada hurup 'n' terakhirnya," ujarnya sambil tertawa. Gara-gara salah nama di koran itu, membuat dia putus dengan pacarnya karena orang tua kekasihnya merasa malu anaknya pacaran dengan pemain yang mendapat suap. Belakangan, orang tua kekasihnya minta maaf karena tahu bukan Rukman yang terlibat "Skandal Senayan". Namun, karena sudah putus, dia tidak mau pacaran lagi gadis tersebut.

Pada tahun 1964, dia memiliki pengalaman pahit. Ketika final di Stadion Senayan Jakarta melawan Persija, mengalami cedera parah karena "dihajar" dua pemain Persija secara sengaja. Sebelum main, dia sudah mendapat firasat buruk. Apalagi koran lokal di Jakarta melakukan provokasi untuk bisa menang atas Persib, lakukan satu cara "Lumpuhkan Rukman". "Saya tidak bisa tenang. Saya ditemani Muharram (orang tua Nandar Iskandar/pelatih). Tempat tidur yang saya gunakan terjatuh," ujarnya. Firasat itu menjadi kenyataan. "Satu pemain melakukan tekel, satu lagi menginjak lutut kanan saya. Saya cedera parah, dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Persib kalah 0-1," tambah Rukman mengenang.

Ia hanya bisa pasrah dengan meratapi cederanya. Dokter Endang Witarsa memvonis Rukman istirahat setahun. Ia tidak putus asa dan berobat secara tradisional. Akhirnya dia berobat ke tukat pijat Mang Idi di Cikole Wanaraja Garut dan bisa sembuh dalam 3 bulan. Setelah itu, dia aktif kembali bermain bola. Uji coba melawan klub Angkasa di Bandung pada 1973, merupakan laga penutup karier Rukman bersama Persib. Ia tercatat sebagai pensiunan PNS Golongan II B. Masuk PNS berkat bantuan ketua Umum PSSI Pusat saat itu, Marsekal Kardono.

Setelah pensiun dari pemain, dia tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia sempat menjadi pelatih Persib junior yang saat itu dihuni beberapa bintang Persib seperti Asep Dayat, Dadang Kurnia, dan Fiator Ambarita. Ia ikut andil mencetak pemain-pemain berkualitas seperti Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Kekey Zakaria, dan Nandang Kunaedi. Selama melatih pemain muda, Rukman selalu melakukan pendekatan. "Saya selalu menegaskan kepada anak-anak (pemain), di dalam lapangan pelatih adalah guru bagi pemain, sedangkan di luar lapangan pelatih adalah ayah bagi pemain," ujarnya. ***

Eka Tak Bisa Perkuat Timnas


Gelandang Persib Bandung, Eka Ramdani hampir dipastikan tidak akan dapat memenuhi panggilan Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia menuju Piala AFF 2010, Desember mendatang. Pasalnya, Eka masih membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk memulihkan cedera otot paha kanannya. "Berdasarkan hasil pemeriksaan MRI yang sudah dilakukan, kita sudah mengetahui kondisi cedera Eka. Otot paha kanan tertarik. Meski berada di grade 1 (ringan), biasanya waktu pemulihan cedera yang dibutuhkan adalah 2 sampai 3 minggu," kata dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani, Kamis (4/11).


Dengan asumsi waktu pemulihan sekitar tiga minggu, Eka baru pulih dari cederanya pada akhir November mendatang. Padahal, seluruh pemain yang dipanggil BTN harus sudah berkumpul di Jakarta mulai 8 November. Sepanjang November ini, tim "Merah-Putih" merencanakan tiga laga pemanasan sebelum terjun di Piala AFF 2010, awal Desember mendatang. Eka sendiri tampaknya sudah pasrah menerima kenyataan gagal memperkuat tim nasional di Piala AFF. "Untuk kondisi sebenarnya, sebaiknya tanyakan ke dokter saja. Namun, kalau lihat hasil pemeriksaan MRI, jika dipaksakan main, cedera saya akan semakin parah," kata Eka.

Setelah mengalami cedera, Eka sempat memaksakan diri tampil saat Persib menghadapi PSM Makassar. Namun, dalam pertandingan tersebut, gelandang asal Wanayasa, Kab. Purwakarta itu hanya mampu bermain 69 menit sebelum cederanya kambuh lagi. Setelah itu, Eka absen dalam dua laga tandang Persib menghadapi Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru.

Berdasarkan hasil kesimpulan MRI: MRI Femur dextra menampakkan adanya Muscles Strain Grade 1 (mild strain) pada daerah 1/3 distal muscles semmimebranosus dan caput breves muscles biceps femoris dextra. Dalam terjemahan dokter, yakni otot tertarik tingkat satu pada otot semmimembranosus dan otot bisep paha sebelah kanan. Grade 1 menunjukkan, tidak ada gangguan jaringan yang cukup besar, tidak ada penurunan fungsi, hanya ada respon inflamasi (radang) ringan. Penanggulangan: otot yang terkena cedera diminimalisir kegiatannya dengan olahraga seperti renang dan fitness sambil dilakukan terapi. Terapi: pemberian obat-obatan anti radang disertai fisioterapi. Proses pemulihan: berkisar dua sampai tiga minggu sejak dilakukannya MRI. ***

Kamis, 04 November 2010

Dua Wanita Ikut Kursus Wasit Elit


Kgu (7/11) mendatang, mereka digembleng dalam Kursus Wasit Elit atau Referee Elite Couromite Teknis dan Pengembangan PSSI tengah menggodok calon-calon wasit yang nantinya diharapkan dapat menjadi bagian dari perangkat pertandingan sepakbola yang berkualitas dan profesional. Selama empat hari ke depan, dari Rabu (3/11) hingga Mingse yang terselenggara dengan bantuan FIFA. Kursus Wasit Elit FIFA ini berlangsung di Rawamangun, tepatnya di markas Pengcab PSSI Jakarta Timur di Bea & Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. Sebanyak 32 peserta, terdiri dari 30 pria dan 2 wanita yang usianya masih di bawah 30 tahun, selama lima hari akan memperoleh berbagai pelajaran baik teori maupun praktik mengenai perwasitan.

Materi teori dan praktik pada kursus ini akan disampaikan oleh tiga instruktur dari FIFA dan dari PSSI. Mereka adalah Azimi Abdullah, Rodzali, dan Khalibi, tiga instruktur dari FIFA Development di Malaysia, serta Mulyana Subandi, Jajat Sudrajat, Pracoyo dan Bambang Irianto. "Purwanto dari Komite Wasit dan wasit senior Heru sebenarnya juga direncanakan untuk turut memberikan pembekalan, tetapi keduanya berhalangan karena dalam persiapan menunaikan ibadah haji," ungkap Muhammad Zein, anggota Exco PSSI yang juga Ketua Komite Teknis dan Pengembangan, Rabu (3/11), di Bea & Cukai, Rawamangun, seperti dalam situs resmi PSSI Pusat.


Ke-30 peserta pria kursus wasit elit FIFA ini adalah Faulus Rosy (Aceh/NAD), Khalid Al Mukmin (Banda Aceh/NAD), Sanafa Arisandi (Payamkumbuh/Sumbar), Muhammad Natsir (Gowa/Sulsel), Diaz Aditya Wijaya (Unnaha/Sulsel), M.Syamsuri (Jakarta), Hidral (Bandung/Jabar), Abdurrahman (Bandung/Jabar), Ahmad Rizal Mufti (Bandung/Jabar), Dindin Wahyudin (Bandung/Jabar), Dafid Priatmoko S.SI (Batang/Jateng), Kamarudin (Pemalang/Jateng), Iswadi (Magelang/Jateng), Handri Kristanto, SH (Semarang/Jateng), Maulana Nugraha, SH (Semarang/Jateng), Febi Kurniawan S.Pd.KOR(Bantul/DI Yogyakarta), Agus Fauzan Arifin (Sleman/DI Yogyakarta), Hanung Putranto Jati (Bantul/DI Yogyakarta), Fuad Kohar (Surabaya/Jatim), Ikwan Budi Laksono (Batu/Jatim), Amar Sahib (Gresik/Jatim), Andik Achmad Saleh (Mojokerto/Jatim), Hamim Tohari (Lamongan/Jatim), Yeni Krisdianto (Tulungagung/Jatim), M.Adi Irwansyah (Jombang/Jatim), Arsyad Najamudin (Balikpapan/Kaltim), Ahwaz Matar (Mataram/NTB), Lalu Arvian Hadinata S,Pd (Mataram/NTB), Jhonie (Malang/Jatim), Thoria Munir A (Bandung/Jabar), Dinan Lazuardi (Bandung/Jabar).

Dua peserta wanita adalah, Herlin (Bukit Tinggi/Sumbar) dan Mitra Coriena Syumanja (Langkat/Sumbar). Kursus wasit elit FIFA ini dibuka secara resmi pada Rabu (3/10) sore oleh Ketua Komite Wasit PSSI, Togar Manahan Nero. Namun, ke-32 peserta pagi hari sebelumnya sudah langsung digembleng dalam tes fisik di GOR Ragunan, Jakarta Selatan. "Kita tentunya berharap seluruh peserta bisa mengikuti materi teori dan praktek yang diberikan dengan baik," ujar Zein, sembari menambahkan bahwa "daya tangkap" para peserta cukup baik. "Di akhir kursus nanti baru akan diketahui siapa yang bisa menjadi wasit atau asisten wasit," jelas Zein. ***

Disambut Demo Sindiran Bobotoh


Rombongan Persib langsung disambut aksi demo dengan tulisan-tulisan menyindir dalam poster setibanya di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani Bandung, Rabu (3/11) sore, setelah menjalani laga tandang melawan Persija dan PSPS. Demo dilakukan oleh bobotoh anggota Viking Pusat, saat bus yang mengangkut rombongan Persib akan memasuki pelataran parkir. Jumlah bobotoh yang melakukan aksi ini sekitar 20 orang. Menurut Eko Nurrachman (24) aksi ini sengaja mereka lakukan untuk memberikan motivasi kepada pemain agar bisa tampil lebih baik lagi. Selain itu, aksi ini agar pemain menyadari betapa besar kecintaan bobotoh terhadap tim kebanggaan "Kota Kembang" sehingga cukup melakukan kritik dengan sindiran saja.

"Jika melalui kritikan keras, manajemen, pemain, dan pelatih pasti merasa tersinggung. Oleh karena itu, kami membuat sindiran-sindiran. Mudah-mudahan dengan aksi yang kami lakukan, mereka bisa lebih termotivasi untuk melakukan perbaikan," ujarnya. Poster-poster tersebut bertuliskan kata-kata sindiran seperti "Kalian Bermental Juara", "Mental Juara Ada Pada Kalian", "Persib Tahun Ini Juara", "Selamat Datang Sang Juara", "Totalitas Loyalitas For Persib", "Kalian Bermain Pake Hate", "Gaji, Fasilitas, Sponsor, Supporter OK. Juara!!"

Meski melihat bobotoh menyambut dengan tulisan-tulisan menyindir, para pemain yang merasa kecewa, tidak menggubris tulisan tersebut. Mereka langsung masuk ke mes dan beberapa pemain ada yang langsung pulang seperti Cristian Gonzalez, Pablo Frances, Cecep Supriyatna. Pelatih Jovo Cuckovic yang tiba bersama tim mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tersinggung, bahkan dia mendukung aksi yang dilakukan bobotoh. "Ini bagus, saya tidak merasa terganggu apalagi sakit hati. Ini memang kesalahan saya dan tim yang tidak bisa memberikan kemenangan untuk mereka. Sudah sepantasnya mereka menuntut sesuatu yang mereka inginkan, yaitu kemenangan," ujarnya. ***

Entang Hermanu Pelatih Fisik Persib


Meski rapat evaluasi belum dilaksanakan, manajemen klub Persib sudah mengambil satu keputusan penting. Menyadari buruknya konsentrasi pemain akibat anjloknya stamina di babak kedua, Persib sudah memutuskan memanggil kembali pelatih fisik Entang Hermanu. Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis membenarkan kalau manajemen klub sudah mengambil keputusan tersebut. "Setelah menjalani liburan selama sepuluh hari, kita akan langsung memprogramkan latihan fisik buat pemain. Karena itu, manajemen sudah memutuskan mendatangkan kembali Pak Entang," kata Robby di pelataran parkir Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, setibanya dari Pekanbaru, Rabu (3/11).


Bagi Persib, Entang bukanlah orang baru. Dalam dua musim terakhir, ketika tim ditangani Jaya Hartono, dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini sudah dipercaya menangani fisik Nova Arianto dan kawan-kawan. Namun, pada awal musim ini, nama Entang menhilang dari daftar tim pelatih Persib bersama Yusuf Bachtiar. Meskipun demikian, ketika Persib memutuskan merekrut Hilton Mauro Moreira, Entang kembali dipanggil manajemen klub untuk mengembalikan kondisi striker asal Brasil tersebut setelah menjalani operasi lutut di negaranya. Belakangan, selain Hilton, Entang juga menangani pemulihan kondisi Eka Ramdani yang sempat dibekap cedera otot paha.

Manajer Persib, H. Umuh Muchtar pun membenarkannya. "Ya betul. Pak Entang harus segera bergabung menangani fisik pemain," kata Umuh. Sekembalinya dari Pekanbaru, tim pelatih meliburkan seluruh anggota timnya dari program latihan selama 12 hari, karena Persib baru akan memainkan laga lanjutan Liga Super Indonesia 2010-2011 pada awal Januari mendatang. Rencananya, program latihan baru akan dimulai pada 15 Novemer mendatang.***

Perbaiki Dulu Mental Pemain


Soal isu pergantian pelatih, mantan bek Persib ketika menjuarai Liga Indonesia (LI) I/1994-1995, Yadi Mulyadi secara tegas mengatakan, keterpurukan Persib pada awal Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 ini, bukan semata kesalahan pelatih. Yadi malah berani menunjuk, mental pemain Persiblah yang jadi penyebabnya. "Saya kira, siapapun pelatihnya, kalau mental pemainnya jeblok, tetap saja tidak akan ada perubahan. Saran saya buat para pemain Persib sekarang, buang perasaan sudah menjadi pemain bintang," kata Yadi ketika dimintai komentarnya mengenai isu pergantian pelatih Persib, Selasa (2/11). Yadi sepakat, pembenahan kinerja tim harus dilakukan secara intensif pada masa jeda selama dua bulan. "Namun, dari semua lini, yang paling harus mendapat perhatian lebih dalam pembenahan adalah lini belakang," ujarnya.

Pandangan yang hampir sama diungkapkan Yudi Guntara, gelandang Persib era 90-an. Namun, kata Yudi, jika manajemen Persib tidak puas dengan hasil kerja pelatih dan memutuskan untuk menggantinya, harus ada komitmen dan keyakinan kalau pelatih penggantinya bisa meningkatkan prestasi Persib. "Namun, dalam suasana terpuruk seperti sekarang, yang paling penting, di dalam tim tidak boleh saling menyalahkan. Soal tidak puas terhadap hasil kerja pelatih, itu wewenang manajemen, tetapi harus ada komitmen dengan digantinya pelatih, harus ada peningkatan," kata karyawan Bank Jabar Banten (BJB) ini.


Secara teknis, mantan pemain Persib yang dulu akrab disapa Oji ini melihat, ada ketidakcocokan pola permainan yang diterapkan Jovo dengan materi pemain Persib. "Kelihatannya, Jovo menyamakan kemampuan pemain-pemain Indonesia dengan pemain-pemain yang pernah ditanganinya di Eropa, termasuk penerapan pola 4-4-2. Menurut saya, Persib harus meninggalkan pola 4-4-2 dan kembali ke 3-5-2. Mumpung ada waktu libur cukup panjang," katanya. "Kalau materi pemain, saya kira sudah cukup. Kalaupun perlu tambahan pemain adalah pemain asing untuk posisi stopper," tambah mantan pemain yang pernah berkostum Persija Jakarta ini.

Berbeda dengan Yadi dan Yudi, eks striker Persib, Kekey Zakaria lebih memilih membicarakan soal suasana tim. Menurut Kekey, jika ingin bangkit, seluruh anggota skuad Persib harus menjaga kebersamaan dan kekompakan. "Soal pembenahan tim, saya melihat hal itu perlu dilakukan terhadap sektor pertahanan dan gelandang. Kalau pemain depan, saya kira akan sangat tergantung pada aliran bola dari tengah," kata Kekey.***

Kurang Tenang Dalam Penyelesaian Akhir



Gelandang bertahan Hariono mengatakan, pemain Persib sebenarnya memiliki beberapa peluang, tetapi tidak bisa berbuah gol saat melawan PSPS, Selasa (2/11). Penyelesaian akhir terburu-buru membuat pemain gagal memecahkan kebuntuan. "Kurang tenang ketika sudah dekat gawang. Saya sudah mati-matian tampil di lapangan, tetapi hasilnya begini. Kami masih memiliki kelemahan dan perlu perbaikan agar tim lebih solid," ujarnya.

Bek tengah Baihakki Bin Khaizan mengaku tidak mengerti dengan keputusan wasit yang menghukum Persib dengan tendangan penalti. Padahal, dalam kejadian itu tidak ada pelanggaran. Menurut dia, bola yang di tendang pemain PSPS hanya mengenai bahunya. "Saya kaget ketika wasit langsung menyatakan penalti," ujarnya. Kendati begitu, Baihakki tetap hanya bisa pasrah dan menerima keputusan wasit. Hal senada diungkap Shahil Ishak. Menurut dia, semua pemain pasti kecewa dengan hasil ini, tetapi para pemain sudah berusaha untuk membuat gol. "Kita sebagai pemain tidak bisa apa-apa," ujarnya. ***

Jovo, "Semua Tampil Bagus"


Pelatih Jovo Cuckovic mengatakan bahwa secara keseluruhan permainan yang diperagakan Atep dkk. sudah cukup baik. Semua pemain tampil bagus. Meski pertahanan PSPS sulit ditembus, tetapi pemain Persib terus berusaha membongkarnya. Dalam pertandingan ini, semua pemain di tiap lini sudah memahami tugas dan fungsinya masing-masing. Namun kendala utama yang masih menghambat permainan Persib adalah lapangan yang tidak rata. Sangat sulit bagi pemain untuk memberikan umpan, mengontrol bola, dan membawa bola sesuai dengan kehendaknya. "Jalannya bola tidak bisa diperkirakan. Jika Anda tidak percaya, silahkan lihat sendiri di luar sana (lapangan). Di luar hal teknis, saya rasa itu bukan urusan saya, terutama wasit. Saya tidak mau berkomentar mengenai wasit," ujar Jovo.

Pelatih PSPS, Abdurahman Gurning mengatakan, sangat senang dengan kemenangan ini karena bisa mengganti poin yang hilang saat melawan Sriwijaya FC. Menurut dia, para pemainnya sudah bermain solid dan berhasil mematahkan serangan-serangan Persib. "Saya puas meski hanya bisa menyarangkan satu gol lewat penalti ke gawang Persib. Ini berkat kemauan keras ana-anak untuk merebut kemenangan," ujarnya. ***

Perjuangan Pemain Sudah Maksimal


Manajer H Umuh Muchtar mengatakan perjuangan Hariono dkk. saat melawan PSPS, Selasa (2/11) sudah maksimal. Para pemain bisa tampil lebih baik dibanding saat berhadapan dengan Persija. Namun, perjuangan pemain dinilai sia-sia karena Persib kalah melalui gol dari titik penalti, yang dinilai Umuh tidak wajar. "Saya salut dengan perjuangan pemain. Para pemain sudah berusaha keras untuk tampil baik," ujarnya.

Kendati begitu, Umuh mengaku kecewa dengan kinerja wasit Maslan Ikhsan yang memberikan hukuman penalti bagi Persib. Padahal, dalam penilaian Umuh tak ada kejadian pelanggaran "handsball" oleh Baihakki Bin Khaizan di dalam kotak penalti. Untuk memperkuat pendapatnya itu, Umuh mendapat informasi yang menyaksikan pertandingan di televisi yang disiarkan langsung Antv, bahwa tidak ada pelanggaran "handsball". "Kalah seperti dari Persija, kami bisa menerimanya, tetapi kali ini sulit diterima," ujar Umuh.

Maman Absen Lawan Sriwijaya FC


Bek tengah Persib, Maman Abdurahman harus absen saat Persib melawan Sriwijaya FC, 2 Januari 2011, di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang. Maman terkena sanksi larangan sekali pertandingan karena akumulasi kartu kuning. Kartu kuning pertama diperoleh dia saat Persib dijamu Deltras Sidoarjo. Saat Persib melawan PSPS Pekanbaru, di Stadion Kaharuddin Nasution, Selasa (2/11), Maman mendapat kartu kuning karena menyikut pemain depan PSPS. Selain absen sekali, sesuai Manual Liga, Maman juga harus membayar denda sebesar Rp 3.000.000.-.

Namun, saat melawan Sriwijaya FC nanti, Nova Arianto yang absen melawan PSPS, sudah bisa tampil kembali. Masih ada pemain lain yang bisa main di bek tengah, seperti Baihakki Bin Khaizan, Yudi Khoerudin, maupun Wildansyah. Bisa jadi bek tengah akan ditempati Nova dan Baihakki. ***

Pulang Tanpa Membawa Poin


Persib pulang ke Bandung tanpa membawa poin setelah melakoni dua partai tandang melawan Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru. Pada pertandingan melawan PSPS di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru Riau, Selasa (2/11), "Pangeran Biru" kalah 0-1 melalui gol tendangan penalti Herman Dzumafo pada menit 56 pada kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011. Hukuman penalti diberikan kepada Persib setelah tangan Baihakki Bin Khaizan menyentuh bola di dalam kotak penalti. Sebelum bertandang ke Pekanbaru, Persib dikalahkan Persija 0-3 di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Sabtu (30/10).

Dengan kegagalan meraih poin ini, Persib tetap bertahan di papan bawah peringkat 14 klasemen sementara dengan raihan 4 biji kemenangan dari 6 kali bertanding. Posisi Persib menjadi rawan karena makin dekat masuk zona degradasi. Setelah pulang dari Pekanbaru, Persib baru akan kembali menjalani pertandingan awal Januari mendatang.

Bermain dalam kondisi cuaca panas, Atep dkk. mengawali permainan dengan bermain lambat. Strategi ini untuk meredam permainan PSPS yang mencoba mengajak bermain cepat. Strategi Persib ini cukup berhasil, karena PSPS jadi terbawa arus permainan Persib. Hal itu membuat pertandingan berlangsung mononton dan tidak enak untuk ditonton.

Pada babak kedua, Persib mulai berani bermain terbuka. Hal itu berbuah peluang pada menit 50. Umpan silang Isnan Ali berhasil disundul Cristian Gonzalez, tetapi bola melambung. Pada menit 56, dalam sebuah serangan dari sayap kiri, Baihakki terlambat menutup sehingga pemain depan PSPS bisa melambungkan bola dan mengenai tangan Baihakki. Wasit tidak ragu menunjuk titik putih, dan Dzumafo mengeksekusi dengan sempurna. Persib memasukkan Siswanto, Rachmat Afandi, dan Gilang Angga menggantikan Airlangga Sutjipto, Pablo Frances, dan Wildansyah untuk mengejar ketertinggalan.

Persib memiliki peluang pada menit 75. Tendangan keras Hariono dari luar kotak penalti, masih melambung tipis. Empat menit kemudian, tendangan Siswanto yang sudah bebas melebar. Pada menit 82 Shahril melakukan tendangan dari dalam kotak penalti, tetapi tepat mengarah ke kiper Dede Sulaiman. ***

Senin, 01 November 2010

KAOS VSS MUSIM 2010/2011



DESAIN KAOS By: OKO BULE MERCHENDISE

Maslan Ikhsan, Wasit PSPS vs Persib


PT Liga Indonesia telah menentukan perangkat pertandingan yang akan bertugas pada laga PSPS melawan Persib, di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru Riau, Selasa (2/11). Pertandingan akan disiarkan langsung Antv pukul 15.30 WIB. Berikut perangkat pertandingan yang bertugas:Pengawas Pertandingan : Ngadiman Asri
Wasit : Maslan Ikhsan
Asisten Wasit 1 : Ujang Suryana
Asisten Wasit 2 : Yendra
Wasit Cadangan : Jimmy Napitupulu