Powered By Blogger

Jumat, 28 Januari 2011

Eka Bertemu Keluarga


Sebelum melakukan keberangkatan Tur Papua melawan Persiwa dan Persipura, Eka Ramdani menyempatkan diri untuk berkumpul bersama keluarga di Mes PERSIB, Jalan A. Yani Bandung, Kamis (27/1) siang. Eka tampak sedang menikmati kebersamaannya bersama keluarga didampingi istri dan kedua anaknya sembari bersiap-siap untuk pergi ke dalam bus PERSIB. Eka menyatakan PERSIB siap tempur. "Taktik dan strategi itu diserahkan kepada pelatih, yang jelas sekarang ini persiapan mental harus lebih ekstra. Masalah latihan sudah pasti dilakukan," ujarnya.

Eka meminta masalah wasit tidak perlu dipermasalahkan lagi saat main di Wamena maupun Jayapura. Jangan berpikir karena wasit di sana sudah biasa begitu, terus PERSIB menyerahkan diri. "Sebenarnya hal seperti itu harus dihindari dan jangan pasrah begitu saja, PERSIB sekarang ini harus sebisa mungkin tidak kalah pada saat bertanding di lapangan. Walaupun sulit untuk menang, tetapi tetap harus berusaha di lapangan agar PERSIB mendapatkan poin penuh" ujar Eka Ramdani. ***

Rombongan PERSIB Tiba di Wamena


Tim PERSIB tiba di Wamena, Jumat (28/1) pukul 11.26 WIT. Tim yang bertolak dari mes PERSIB dengan menggunakan bus PERSIB menuju bandara Soekarno-Hatta berangkat ke Wamena dengan menggunakan pesawat Garuda, Kamis (27/1) malam. Karena tidak ada pesawat yang langsung menuju Wamena, rombongan transit ganti pesawat di Bandara Sentani Jayapura. Perjalanan Jakarta-Sentani harus ditempuh dalam waktu 7 jam. Tim bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 22.00 WIB. Dalam perjalanannya, pesawat transit di dua bandara masing-masing selama 30 menit, yakni yakni bandara Sultan Hassanudin Makassar pada pukul 1.25 WITA dan bandara Frans Kaisepo Biak pada pukul 4.20 WIT. Lalu, terbang ke tujuan akhir yaitu bandara Sentani Jayapura.


Sesampainya di bandara Sentani Jayapura pada pukul 6.45 WIT, rombongan ganti pesawat baling-baling Trigana Air dengan kapasitas 32 orang menuju bandara Wamena. Waktu perjalanan selama satu jam. Setibanya di Wamena tim langsung menuju hotel Baliem Pilamo tempat tim PERSIB menginap, dan melaksanakan Salat Jumat di masjid terdekat.***

Dua Kali Datang, Dua Kali Kalah


Pelatih PERSIB, Daniel Roekito membenarkan kalau selama ini ada kesan, tim tamu yang datang ke Stadion Pendidikan Wamena hanya untuk menyerahkan tiga poin untuk tuan rumah Persiwa. Meski ada tim yang mampu memaksakan hasil imbang, dan bahkan menang seperti yang dilakukan Arema Indonesia musim lalu, statistik masih menunjukkan kebenaran kesan tersebut.

Begitu pula dengan PERSIB. Dalam dua kunjungannya ke Stadion Pendidikan Wamena, Persib selalu menderita kekalahan dan merelakan tiga poin untuk Persiwa. Pertemuan pertama PERSIB dengan Persiwa di Wamena terjadi pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009. Dalam pertandingan yang dirwarnai insiden tidak disahkannya gol Airlangga--padahal bola sudah melewati garis gawang--PERSIB kalah 1-3. Gol tunggal PERSIB dicetak Lorenzo Cabanas dari tendangan jarak jauh. Musim lalu, PERSIB juga kalah 2-0 dari tuan rumah melalui gol Erick Weeks Lewis dan Boakay Edie Foday. Yang menarik dalam dua pertemuan tersebut, PERSIB selalu mendapatkan hukuman tendangan penalti.***
REKOR PERTEMUAN PERSIB-PERSIWA DI WAMENA
Musim

Tanggal

Skor

Pencetak Gol
LSI 2008/2009

01-08-2008
1-3
Lorenzo Cabanas '72 (Persib), Yesaya Desnam '15, Onoriode Kughegbe '65-pen., Eddie Foday Boakay '87 (Persiwa)
LSI 2009/2010
02-12-2009
0-2
Erick Weeks Lewis '3-pen., Eddie Foday Boakay '46 (Persiwa)

PERSIB U-21 Tetap Optimistis


Setelah Johan Yoga Utama yang mengikuti pemusatan latihan tim nasional babak kualifikasi Olimpiade 2012, PERSIB Bandung U-21 terancam kehilangan seorang striker lagi yaitu Rudi Geofani. Rudi diragukan tampil pada saat PERSIB U-21 menghadapi Persija Jakarta U-21 pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2011, di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta, Sabtu (29/1), setelah mengalami cedera di bagian engkel kaki kirinya pada sesi latihan terakhir sebelum bertolak ke Jakarta di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (27/1).


Rudi mengalami cedera memar di bagian engkelnya setelah berbenturan dengan Ana Supriatna pada sesi latihan game. Karena cedera yang dialaminya, Rudi langsung menghentikan latihan untuk mendapatkan perawatan intensif. Meski mengalami cedera, Rudi tetap masuk dalam daftar 19 pemain Persib U-21 yang bertolak ke Jakarta, Kamis (27/1), sekitar pukul 09.30 WIB. "Setelah mengalami cedera, Rudi langsung mendapatkan perawatan. Mudah-mudahan, sebelum pertandingan melawan Persija dimainkan, cederanya sudah pulih," kata Pelatih Persib U-21, Asep Sumantri, usai latihan. ***

Wasit Australia, Singapura, Malaysia Pimpin LSI


PSSI akan menggunakan bantuan wasit asing dalam memimpin pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011. Tiga negara telah diminta bantuannya untuk menyalurkan wasit ke Indonesia, termasuk Australia, yang selama ini disebut-sebut menjadi penyokong wasit untuk Liga Primer. Ketua Umum PSSI H.A.M Nurdin Halid menyatakan, wasit-wasit asing tersebut selambat-lambatnya sudah akan bertugas pada putaran dua LSI 2010-2011 ini. "Kita sudah mewacanakan pemakaian wasit asing ini sejak lama, baik secara langsung maupun melalui Raparnas PSSI sejak beberapa tahun lalu. Belakangan, permintaan semakin gencar dan meminta Ketua Umum coba menggabungkan wasit asing dan lokal," kata Nurdin Halid dalam temu pers pada Rabu (26/1) sore di Senayan, seperti dikutip website remsi PSSI.

Nurdin Halid membantah kalau penggunaan wasit asing merupakan cermin dari buruknya kualitas wasit lokal. Menurutnya, langkah ini justru akan meningkatkan kualitas wasit lokal yang ada."Hadirnya wasit asing juga setidaknya akan memberikan sugesti bagi wasit-wasit lokal yang ada untuk menjalankan aturan pertandingan dengan lebih baik lagi," lanjut pria yang akrab disapa Puang itu. Jauh sebelumnya, PSSI telah menggunakan jasa mantan wasit asing Nick Achmad untuk menjadi instruktur wasit di Indonesia. Nick Achmad berperan untuk melakukan berbagai proses pemantapan kemampuan wasit-wasit lokal dan mengelola penugasan wasit untuk kompetisi.

Pada musim kompetisi Liga Indonesia 1994-1995 juga PSSI pernah menggunakan wasit asing saat memasuki babak "8 Besar" dan final. Menurut keterangan Sekjen PSSI Nugraha Besoes, dalam pemanfaatan wasit asing ini PSSI telah meminta bantuan dari tiga federasi sepakbola yang ada di Asia Tenggara. Yakni, Malaysia, Singapura, dan Australia. "Kami secara resmi telah meminta masing-masing 10 wasit dari tiap federasi tersebut. Mereka akan memimpin pertandingan dengan sistem datang, bertugas dan kemudian kembali pulang. Artinya, tidak tinggal menetap di Indonesia," kata Nugraha Besoes. ***

Perkokoh Lini Belakang


Menyadari sulit meraih poin di Papua, pelatih Daniel Roekito akan menerapkan memperkuat lini pertahanan dan melakukan "counter attack". Pada latihan di Stadion Siliwangi, Kamis (27/1) pagi Daniel lebih konsentrasi membenahi lini pertahanan dengan berlatih mekanisme bertahan di lini tengah dan belakang. Daniel membagi pemain menjadi dua tim yakni hijau dan putih. Karena kekurangan pemain, Daniel memasukan kiper Markus Haris Maulana menjadi pemain tengah dan asisten pelatih Robby Darwis menjadi pemain bertahan.

Daniel memberi intruksi sembari memperagakan pola pertahanan yang akan diterapkan dalam menghadapi serangan-serangan Persiwa sekaligus berdiskusi dengan pemain mengenai baik buruknya langkah yang diambil dalam melakukan pertahanan. Adapun pemain yang menghuni kedua tim yang bermain menyerang dan bertahan adalah Hijau: Dadang Sudrajat (kiper), Gilang Angga Kusumah, Yudi Khoerudin, Baihakki Khaizan, Robby Darwis, Rendi Saputra, Markus Haris Maulana, Hariono, Wildansyah, R Afandi, dan Airlangga. Putih: Cecep Supriyatna (kiper), Isnan Ali, M. Agung Pribadi, Maman Abdurahman, Nova Arianto, Atep, Shahril Ishak, Eka Ramdani, Siswanto, Hilton Moreira, Pablo Frances.***

Boyong 18 Pemain Tur Papua


Berangkat ke Papua, pelatih Daniel Roekito memboyong 18 pemain. Daniel mengumumkan nama-nama pemain yang ke Papua usai melakukan latihan di ruang ganti pemain Stadion Siliwangi Kamis (27/1).Dengan memboyong 18 pemain, Daniel berharap pertandingan di Papua nanti saat melawan Persiwa Wamena (30/1) dan Persipura (3/2) dapat meraih hasil yang maksimal.


Menurut Daniel segala persiapan telah dilakukan untuk bertandang ke Wamena. "Segala kekurangan selalu kita benahi dan evaluasi di setiap latihan," ujarnya. Menurut Daniel, tim PERSIB saat ini sedang dalam masa pemulihan mental setelah terpukul pada pertandingan kandang melawan Arema Indonesia Minggu (23/1). Meski demikian, bertandang ke Papua bukan berarti tim harus pesimistis pada hasil pertandingan. Justru dalam pertandingan tandang kali ini adalah saatnya menguji kekuatan mental bertanding masing-masing pemain. "Semakin besar tekanan mentalnya semakin besar pula daya juang yang akan dilakukan oleh anak-anak," ujar Daniel. ***
Berikut Daftar Pemain Yang diboyong ke Papua
No.

Nama
No.

Nama
1
Markus Haris Maulana

10
Hariono
2
Cecep Supriyatna

11
Atep
3
Nova Arianto

12
Shahril Ishak
4
Maman Abdurahman

13
Eka Ramdani
5
M. Agung P

14
Rachmat Afandi
6
Baihakki Bin Khaizan

15
Airlangga
7
Wildansyah
16
Pablo Frances
8
Isnan Ali

17
Hilton Moreira
9
Siswanto
18
Cristian Gonzalez

Memori Daniel di Papua


Dalam hati kecilnya, Pelatih PERSIB, Daniel Roekito merasa pesimistis kalau timnya bisa membawa pulang poin dari tur mautnya di Papua. Tapi sebagai pelatih, Daniel harus berusaha menanamkan optimisme kepada pasukannya. "Kalau main di Papua memang ada kesan, kita (tim tamu, red) akan kalah. Tapi sebagai pelatih, saya harus optimistis. Saya harus menanamkan sikap pantang menyerah kepada pemain. Soal kemudian kita tetap dibantai, itu tidak masalah, karena pemain sudah berjuang," kata Daniel usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi, Kamis (27/1).

Sesi latihan pagi ini merupakan yang terakhir sebelum PERSIB terbang ke Papua, Kamis (27) malam untuk menghadapi Persiwa Wamena, Minggu (30/1) dan Persipura Jayapura, Rabu (2/2). Berbicara soal kans mencuri poin, Daniel mengatakan, peluang melawan Persipura masih ada dibandingkan dengan Persiwa. "Meski sangat berat, di Jayapura masih ada kesempatan. Waktu melatih Persik tahun 2006, saya pernah mengalahkan Persipura 4-0, tapi di Wamena tetap dibantai. Begitu juga tahun lalu ketika melatih Persiba," tuturnya. Meski harus tetap diperjuangkan, Daniel berharap memori indah bersama Persik dan Persiba di tanah Papua itu bakal terulang bersama PERSIB.***

Wakil Manajer Pimpin Rombongan Persib


Wakil Manajer Persib Bandung, H. Dedy Firmansyah dipastikan bakal memimpin rombongan tim kebanggaan bobotoh ini saat menjalani tur Papua ke Wamena dan Jayapura untuk melakoni pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011. Dedy jadi pimpinan rombongan karena Manajer Persib, H. Umuh Muchtar tidak akan turut serta ke Papua. "Pak Haji (Umuh, red), tidak akan ikut dalam dua pertandingan tandang di Papua," kata Sekretaris Tim Persib, Yudiana di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Rabu (26/1).

Rombongan Persib rencananya akan bertolak ke Papua pada Kamis (27/1), pukul 14.30 WIB. Seperti diungkapkan Yudiana, rombongan Persib yang akan bertolak ke Papua berkekuatan 18 pemain. Pengumuman pemain yang berangkat dilaksanakan seusai latihan pagi, Kamis pagi. ***

Rabu, 26 Januari 2011

Agar Lebih Rileks, Latihan Diliburkan


Rabu (26/1), pelatih Daniel Roekito meliburkan pemain selama sehari. Hal itu untuk memulihkan kembali kondisi fisik dan mental para pemain. Daniel sengaja memberikan waktu rehat agar pemain bisa rileks dengan beristirahat atau berkumpul bersama keluarga sebelum tim berangkat menuju tanah Papua untuk melakukan pertandingan tandang melawan Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. "Waktu libur bisa mereka manfaatkan untuk berkumpul bersama anak, istri, kerabat, dan rekan-rekannya. Hal tersebut akan membuat mereka segar kembali dan dapat menghilangkan stres," ujar Daniel.

Karena tidak ada latihan, suasana mes PERSIB di jalan Ahmad Yani terlihat sepi. Hanya Baihakki Khaizan, Hariono, Munadi, Isnan Ali, dan Shahril Ishak yang berada di kamarnya. Mereka memilih tinggal di mes untuk beristirahat ketimbang berjalan-jalan keluar untuk menghibur diri. "Hari ini kan libur latihan, semua pemain pada keluar. Ada yang pulang, jalan-jalan, ada juga yang diam di kamar saja," ujar Hariono.


Jika pemain libur, tidak demikian dengan para pembantu umum. Mereka justru tengah sibuk mempersiapkan peralatan dan kostum tim yang akan dibawa ke Papua. Menurut salah satu pembantu umum, Zulkarnaen, dirinya harus mempersiapkan segala halnya tiga hari sebelum pemberangkatan tim agar tidak ada yang tertinggal. "Jika sepatu ketinggalan mungkin bisa pinjam atau beli lagi, tapi kalau baju tim yang ketinggalan kita bisa kewalahan karena tidak bisa digantikan. Maka dari itu kami selalu melakukan cek ulang semua perlengkapan sebelum keberangkatan," ujarnya. ***

PERSIB Pindah ke Liga Primer?


PERSIB pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI). Itu adalah seruan seluruh bobotoh yang hadir di Stadion Siliwangi dalam pertandingan lanjutan LSI Persib melawan Arema, Minggu (23/1), yang berakhir imbang 1-1. Pertandingan itu menjadi sebuah ajang pelampiasan amarah bobotoh, atas ketidak becusan wasit memimpin pertandingan. Saya sendiri sebetulnya tidak yakin para wasit PSSI ini sebegitu amburadulnya. Saya merasa ada kesengajaan dari tim pemimpin pertandingan ini untuk menjadi juru adil yang tidak adil. Motivasinya apa? Bisa bermacam-macam motivasinya, dari uang sampai rasa tidak suka, sampai atas perintah! Tapi saya yakin betul motivasinya bukan ingin kelihatan bodoh dan tidak kompeten, karena para wasit ini pasti orang-orang kompeten dan tidak bodoh di bidangnya!

Kompetensi menjadi pertanyaan besar di setiap aspek sepakbola di Indonesia. Dari pimpinan teratasnya hingga level terbawah, di setiap level terdapat keraguan akan kompetensi. Yang hebatnya justru ini bukan tidak disadari oleh para pembuat keputusan sepakbola di Indonesia. Namun alih-alih membelanjakan uang miliaran rupiah untuk membenahi dan meningkatkan kompetensi wasit, misalnya, para petinggi ini malah membelanjakan uang miliaran rupiah untuk melobi pendukung suara di Kongres PSSI. Padahal tanpa perlu belanja miliaran rupiah untuk membeli suara pemilihan, semua orang akan dengan senang hati menerima kembali para penguasa sepakbola Indonesia asal kompetensi aspek sepakbola memenuhi standar tinggi.

Maka, pindah ke LPI, sudah bukan lagi wacana di internal PERSIB. Tinggal menunggu ketok palu, pindah atau tinggal! Pertimbangan-pertimbangan sedang dikumpulkan, demikian juga untung rugi jika bergabung dengan LPI dan meninggalkan LSI. Yang pasti dengan pindah ke LPI, PERSIB tidak mungkin mengikuti ajang Piala Indonesia. Hal ini karena Piala Indonesia adalah perhelatan dari PSSI. Sementara itu hampir semua sponsor PERSIB terkait dengan penyelenggaraan Piala Indonesia. Artinya mereka mengikat kotrak sponsorship dengan PERSIB untuk di dua ajang: Liga Super dan Piala Indonesia. Artinya kalau mau pindah ke LPI, maka harus ada pembicaraan serius dengan para sponsor.

Sementara itu bicara soal aspek pertandingannya, LPI juga bukan tidak punya kelemahan. Standar kualitas lapangan pertandingan, seperti pertandingan Batavia FC vs Solo FC di Sumantri Brojonegoro Jaksel, tidak memenuhi standar nasional sekalipun. Masalah kualitas lapangan yang menyedihkan ini, terjadi juga di laga-laga lain. Lalu mengenai kualitas wasit? Apakah wasit di LPI pasti lebih baik? Mari kita bercermin dari kasus pemukulan wasit oleh Simon Q dari Semarang United dan protes Batavia Union atas kepemimpinan wasit ketika kalah 1-2 atas Solo FC. Belum lagi kasus pengeroyokan terhadap warga Lamongan hingga tewas oleh ulah suporter.

Memang ada janji hibah "Marque Player" untuk dipakai oleh klub, atau boleh memilih pelatih kualitas wahid kelas dunia. Tentu saja ini menjanjikan sebuah masa depan klub yang berkualitas. Namun mampukan klub menyediakan juga fasilitas kelas wahid bagi para super star kelas Dunia ini? Juga tentu saja diperlukan usaha untuk “menjual” mereka ke para sponsor. Karena punya bintang di dalam klub itu biayanya besar, kalau sampai tidak ada pemasukan untuk menutup kebutuhan fasilitas VIP mereka, bisa-bisa klub rugi terus dan tidak pernah mandiri. Bukankah kemandirian klub adalah salah satu tujuan LPI?

Lalu, apakah artinya pindah ke LPI tidak menguntungkan, dan tinggal di LSI akan menjamin masa depan Persib? Coba kita lihat kondisi LSI sekarang. Kualitas wasit dan isu serta kecurigaan adanya pengaturan pertandingan sudah bertiup kencang. Walaupun PSSI sudah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki hal ini, namun hasilnya masih tanda tanya besar. Kita memang tidak bisa menuduh PSSI melindungi atau terlibat dengan mereka yang melakukan kejahatan hina ini. Tapi paling tidak PSSI gagal menuntaskan masalah ini di semua level kompetisi liga.

Secara keuangan, PSSI sudah jelas-jelas membuat program paling cepat tanpa APBD bagi klub tahun 2014. Kenapa? Alasannya sumir sekali. Kesiapan klub dan daerah jadi alasan utama. Bagi saya ini adalah argumen yang membodohkan masyarakat. PERSIB, dengan bangga saya katakan, sudah bisa membuktikan dengan APBD = Rp 0 tetap bisa "survive". Tidak mudah memang, tapi bisa. Pernyataan bahwa daerah tidak siap itu sama saja menganggap rendah kemampuan para putra terbaik daerah. Wajar kalau kemudian alasan menunggu sampai 2014 dihubungkan dengan konstelasi politik di tahun 2014. Lagi pula, bukankah PSSI dan PT Liga Indonesia dihuni oleh para pengusaha dan profesional bisnis top di Indonesia, yang pasti lebih dari mampu untuk membuat sebuah model bisnis yang sehat bagi klub sepakbola profesional di Indonesia. Dengan begitu, klub bukan hanya dijadikan mainan hobi belaka, lalu dimanfaatkan untuk memeras uang para pengurusnya yang ambisi mengejar prestasi dengan instant dan massa pendukungnya jadi "vote" target ketika pemilu.

Yang menarik adalah, kenyataan bahwa kemana pun PERSIB berkompetisi seluruh bobotoh masih menunjukkan cinta yang besar. Artinya, di Liga manapun PERSIB berkompetisi akan memberikan daya tarik kuat bagi Liga tersebut. Jadi tinggal Liga mana yang memberikan penawaran lebih menarik, untuk kepentingan PERSIB dan sepak bola Indonesia. LPI secara informal sudah menyodorkan banyak benefit kepada PERSIB. Kita tinggal tunggu tawaran serius nya. PSSI? Bukannya menawarkan benfits atau perbaikan, malah mengancam akan mengeluarkan PERSIB dari PSSI jika terbukti memasang dengan sengaja, papan LPI di Stadion Siliwangi dalam pertandingan 23 Januari 2011 melawan Arema. Lah, Siapa yang butuh, siapa nih? ***

Penulis adalah pengamat sepakbola nasional

Walau Berbeda, Satu Tujuan Demi PERSIB


Bobotoh artinya suporter dalam bahasa indonesia. Namun, bobotoh sangat identik dengan tim kebanggaan Jawa Barat, PERSIB. Sekumpulan atau seseorang yang mendukung tim sepakbola kebanggaan warga Jawa Barat pada umumnya dan Bandung khususnya, identik dengan nama bobotoh. Entah bagaimana awal mulanya kata bobotoh tersebut muncul. Yang jelas, bobotoh biasanya diartikan atau diidentikan sebagai orang yang “toh-tohan” dalam hal mendukung tim kesayangannya bertanding.

Namun, sama halnya dengan mereka, yang menamakan komunitasnya tersebut dengan sebutan Bobotoh Oriental. Komunitas yang sama seperti bobotoh lainnya mendukung PERSIB Bandung. Namun, ada hal yang menarik, jarang terjadi dan unik di balik nama Bobotoh Oriental. Bobotoh Oriental berdiri sekitar tahun 2004, bermula pada saat mereka masih duduk di bangku sekolah, tepatnya di SMAK 3 BPK Penabur Bandung. Bobotoh Oriental merupakan komunitas bobotoh PERSIB, yang mayoritas dari mereka adalah keturunan Cina dengan domisili dan lahir di kota Bandung.

Berawal dari inisiatif yang digawangi oleh Yusak Setiawan, Nico, Adry Benardi, Arnold Max, dan masih banyak lagi. Merasa satu tujuan dan kesamaan dengan mendukung PERSIB, maka dibentuklah komunitas ini. Semula kelompok ini hanya beranggotakan sepuluh sampai lima belas orang. Namun seiring berjalannya waktu, kini beranggotakan kurang lebih tiga puluh orang yang terdiri dari anggota aktif dan non aktif. "Anggota kami datang dari berbagai sekolah dan kampus yang berbeda-beda. Kebanyakan dari mereka dibawa oleh temannya yang terlebih dahulu gabung, yang kemudian membawa temannya yang lain satu persatu," ujar Nico, salah satu pentolan Bobotoh Oriental, di Taman Kopo I, blok.G 145. Bandung.

Bobotoh Oriental biasanya menyaksikan langsung pertandingan PERSIB di stadion dengan menempati tribun timur. Bila PERSIB melakukan laga tandang, mereka juga tidak segan untuk datang langsung menyaksikan pertandingan. Pada awalnya ada pula segelintir bobotoh di stadion yang berceloteh dengan kata-kata sedikit menggelitik, "Kew...kew..wah akew ka stadion euy!!!" Namun itu tidak menjadikan suatu alasan bagi kami agar tidak mendukung PERSIB. Kami pun tidak sakit hati, karena kami memang asli keturunan Cina," ungkap Nico dengan senyumnya yang khas. “Bahkan, ada pula teman kita yang tergabung dalam Bobotoh Oriental bukan keturunan Cina, tetapi kita menerima dengan senang hati. Toh kita sama dengan mereka satu tujuan dukung PERSIB. Kita sama orang Bandung dan lahir di Bandung, bukannya kita ingin mengkhususkan diri sebagai Bobotoh Oriental, tetapi kita mengambil dari sisi uniknya," ujarnya.

Dari keunikannya tersebut, mungkin belum ada kelompok suporter lain yang menamakan dirinya seperti Bobotoh Oriental. Mereka berharap yang datang ke stadion itu bukan dari anggota saja, tetapi orang keturunan Cina lain ikut bergabung dan jangan merasa takut datang ke stadion karena bobotoh dari Viking maupun kelompok lain, menerima secara terbuka. Bobotoh Oriental berharap kepada semua lapisan bobotoh agar menghindari hal yang berkaitan erat dengan rasisme dan anarkistis karena hal itu akan berdampak kepada PERSIB. "Dari Bobotoh oriental, kita semua bisa membuktikan bahwa sepakbola pada umumnya dan PERSIB khususnya merupakan alat pemersatu di tengah berbagai perbedaan. Walaupun berbeda agama, suku, ras, etnis tetapi kita semua tetap satu hati, satu jiwa, satu raga, satu biru, satu bendera, PERSIB," ujar Nico. ***

Jejen MRI, Nova Fisioterapi


Selain Munadi, ada dua pemain Persib lainnya yang masuk dalam daftar cedera. Mereka adalah Nova Arianto dan Jejen Zaenal Abidin. Untuk mengetahui kondisi cedera lutut yang dialaminya sejak masa pemusatan latihan di Indramayu, Jejen sudah melakukan pemeriksaan MRI pada Selasa (25/1). "MRI untuk Jejen sudah. Tapi, hasilnya belum diketahui. Mungkin dalam beberapa hari ke depan. MRI dilakukan untuk melihat dengan jelas seperti apa cedera yang dialami Jejen," kata dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (25/1). "Tanpa observasi melalui MRI, penanganan cedera itu akan subjektif, artinya hanya orang yang bersangkutan (cedera) yang bisa merasakannya. Sebagai dokter tim, saya hanya menganjurkan langkah-langkah penanganan yang menurut pertimbangan saya aman dan positif untuk pemulihan pemain. Itupun dilakukan setelah ada pemeriksaan biasa seperti memeriksa kondisi serta fungsi kerja otot serta apa yang dirasakan oleh Jejen," ujar Rafi.


Berbeda dengan Munadi dan Jejen yang absen pada sesi latihan perdana untuk menghadapi tur Papua di Stadion Siliwangi Bandung, Nova tetap hadir dalam latihan. Namun, bek bernomor punggung 30 ini hanya berlatih ringan di pinggir lapangan. "Kalau Nova hanya membutuhkan fisioterapi saja," ujar Rafi. Munadi dan Jejen sudah bisa dipastikan tidak akan turut dalam rombongan Persib yang bertolak ke Papua, Kamis (27/1). Sementara Nova kemungkinan besar tetap akan diboyong. ***

Daniel Asah Antisipasi Bola Mati


Pelatih Daniel Roekito menerapkan strategi pertahanan dan mengasah ketajaman lini depan pada latihan di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (25/1). Para pemain belakang diharuskan mengantisipasi umpan dari bola-bola mati. Daniel berharap kesalahan-kesalahan kecil yang berimbas buruk dengan sering terjadil gol ke PERSIB, tidak terjadi kembali pada pertandingan selanjutnya.

"Hari ini latihan sesuai dengan hasil evaluasi pertandingan kemarin. Koreksi di lini belakang dan memperbaiki posisi pertahanan adalah salah satu yang menjadi perhatian saya," ujar Daniel usai memimpin latihan. Saat latihan, Daniel membagi pemain menjadi dua tim yakni, tim dengan rompi kuning yaitu pemain-pemain belakang seperti Yudi Khoerudin, Maman Abdurahman, Rendi Saputra, M. Agung Pribadi, Baihakki Khaizan, dan Wildansyah. Meraka harus menghadapi gempuran dari tendangan bebas, umpang silang dan tendangan penjuru yang dilakukan oleh para tim biru yang dihuni oleh para pemain tengah dan penyerang.

Daniel sengaja memberikan materi berlatih antisipasi bola-bola mati dan kemelut di depan gawang yang selama ini menjadi kelemahan tim. "Selama saya melatih, permainan anak-anak sudah berkembang, mereka bermain sangat bagus. Namun gol yang tercipta ke gawang PERSIB sebagian besar hasil setting-an posisi bola-bola mati dan umpan silang. Sakit rasanya ketika kita sudah bermain bagus dan melakukan proses yang sedemikian rupa tetapi kebobolan gara-gara hal sepele, kurang konsentrasi dan posisi penjagaan kurang maksimal," ujar Daniel.


Selain memperkuat lini pertahanan, Daniel mengasah akurasi umpan serta tendangan para pemain tengah dan belakang. "Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana penyampaian bola dari lini belakang, tengah, kemudian ke depan dapat diterima dengan enak oleh seluruh pemain. Ya siapa yang tidak senang kalau dikasih umpan bola enak, tidak perlu repot mengkontrol bola lagi tinggal tendang langsung ke gawang ya toh," ujar Daniel.

Ia mengatakan, untuk persiapan menghadapi Persiwa Wamena dan Persipura, selain memperkokoh lini pertahanan diperlukan mental bertanding yang baik serta kolektifitas tim dalam membangun serangan. Daniel tidak ingin pemainnya larut dalam kekecewaan hasil pertandingan kemarin saat laga kandang melawan Arema Indonesia Minggu (23/1) di Stadion Siliwangi. "Mental bertanding itu sangat penting, bagaimana bisa pemain bermain dengan percaya diri jika mental bertanding mereka dalam keadaan turun/lemah. Saya akan berupaya membangkitkan kembali mental anak-anak," ujarnya.***

Munadi Harus Dioperasi


Setelah mendapatkan "second opinion" dari dokter ahli di Bandung, dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani akhirnya mengeluarkan rekomendasi keharusan Munadi naik ke meja operasi untuk menyembuhkan cedera ligamen yang dialaminya. Cedera lutut kanan itu dialami Munadi pada saat mengikuti seleksi pembentukan timnas U-23 di Jakarta, pekan lalu.


"Ada satu robekan di ligamen Munadi. Berdasarkan 'second opinion' itu, saya rekomendasikan agar Munadi naik ke meja operasi," kata Rafi usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi, Selasa (25/1). Sebelum mengeluarkan rekomendasi harus operasi untuk Munadi, Rafi merasa perlu meminta "second opinion" karena berdasarkan hasil MRI, dokter timnas sempat menyatakan penyembuhan cedera Munadi tidak harus melalui operasi. "Tapi, waktu saya minta pernyataan tertulis, dokter timnas tidak berani memberikan garansi," jelas Rafi. Kendati sudah mengeluarkan rekomendasi harus masuk ke meja operasi, Rafi menyerahkan keputusan akhir kepada Munadi. "Sekarang, keputusan ada di tangan pemain bersangkutan. Bersedia atau tidak dioperasi," kata Rafi.

Ketika ditanyakan apakah Munadi bisa sembuh hanya dengan melakukan terapi tanpa operasi, Rafi mengatakan, bisa saja. "Hanya saja ada risiko yang dihadapi Munadi. Terutama kemungkinan kambuh dan nantinya rentan cedera lagi. Kalau saya pribadi menyarankan Munadi tetap operasi," katanya.***

Panpel Sudah Bekerja Maksimal


Panitia Pelaksana (panpel) PERSIB akan melakukan pembelaan jika dipanggil Komisi Disiplin PSSI terkait kerusuhan yang terjadi di Stadion Siliwangi saat "Pangeran Biru" menjamu Arema Indonesia, Minggu (23/1). Kejadian tersebut, kemungkinan berdampak pada panggilan komdis terhadap panpel PERSIB untuk diminta klarifikasi kronologis peristiwa tersebut. Sekretaris panpel, Budhi Bram Rachman mengatakan, kejadian tersebut sebagai puncak kekecewaan dari bobotoh terhadap kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran. Pada pertandingan sebelumnya melawan Persisam Samarinda, bobotoh menyaksikan pertandingan di televisi. Mereka sudah kecewa soal kepemimpinan wasit yang memihak tuan rumah. Di lain pihak, panpel sudah bekerja maksimal, dan jumlah personil petugas keamanan yang diterjunkan sebanyak 1.200, yang melibatkan unsur polisi, TNI, dan sipil.


"Puncaknya di Bandung. Mereka kembali kecewa, kenapa kepemimpinan wasit tidak tegas dan sering membuat keputusan salah yang cenderung merugikan PERSIB. Itu hasil investigasi saya menanyakan langsung kepada bobotoh kenapa mereka berbuat ulah. Ketika PERSIB kalah dari PSM di Stadion Siliwangi, bobotoh menerima dengan sportif dan mereka tetap tertib karena wasit yang memimpin bagus," ujar Bram, Senin (24/1).

Untuk itu, Bram akan meminta komdis melihat secara jernih permasalahan ini. Sebab, walau pertandingan sempat terhenti, tetap bisa diselesaikan. Dalam persitiwa itu, bobotoh melampiaskan kekecewaan kepada wasit bukan kepada pihak Arema. Bahkan, bobotoh juga memuji penampilan Arema cukup bagus sehingga pertandingan enak untuk ditonton. ***

Dias dan Yoga Sudah Bergabung


Gelandang Persib, Dias Angga Putra dan striker Persib U-21, Johan Angga Kusuma memenuhi panggilan Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengikuti pemusatan latihan nasional di Jakarta mulai Senin (24/1). Dias dan Johan berangkat ke Jakarta pada Minggu (23/1) malam.

"Saya sudah berangkat ke Jakarta tadi malam bareng Johan. Tadi pagi sudah ikut latihan pertama," kata Dias ketika dihubungi Senin (24/1). Karena pelatnas babak kualifikasi Olimpiade 2012 ini bersifat tertutup, Dias dan Johan dipastikan tidak akan bisa memperkuat timnya, setidaknya hingga bulan Maret. "Ya, memang kita harus kehilangan Johan. Tapi harus bagaimana lagi," kata Manajer Persib U-21, Edi Djukardi di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (24/1).***

Daniel, "Saya Kecewa Dapat Satu Poin"


Meraih poin satu di kandang saat melawan Arema Indonesia, membuat pelatih Daniel Roekito kecewa. Menurut Daniel, permainan Eka Ramdani dkk. sudah meningkat dan mampu menekan pertahanan Arema di semua lini. Bahkan, Noh Alam shah dkk. hampir dibuat tidak berkutik menghadapi lini belakang yang dikawal oleh Maman Abdurahman, Nova Arianto, dan M Agung Pribadi sepanjang babak pertama. Meski demikian, masih terdapat kesalahan-kesalahan kecil yang membuat gawang PERSIB yang dikawal oleh Markus Haris Maulana nyaris kebobolan. "Strategi menekan lawan sejak menit awal yang diterapkan oleh anak-anak cukup berhasil. Namun, konsentrasi mulai menurun, dan pertandingan di babak kedua ada kekacauan, membuat anak-anak kehilangan kendali permainan," ujar Daniel.

Mengenai insiden yang terjadi di lapangan Daniel mengerti mengapa bobotoh marah. Namun dirinya hanya bisa berharap bobotoh bisa bersabar akan kondisi yang saat ini menimpa PERSIB dan berdoa bersama-sama agar ujian berat bisa dilewati secepatnya. "Wajar bobotoh menginginkan kemenangan, sebagai pelatih pun sudah sepantasnya saya memberikan yang terbaik untuk mereka. Saya meminta maaf kepada bobotoh untuk ini. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk kembali mengangkat mental pemain yang saat ini terpukul dengan kejadian itu," ujar Daniel.


Tim berjuluk "Maung Bandung" saat ini sedang dilanda krisis mental dan kelelahan akibat jadwal pertandingan yang padat. Untuk mengantisipasinya, Daniel dan tim pelatih telah mempersiapkan program latihan untuk mempersiapkan tim lebih baik lagi. Dengan mengistirahatkan pemain sehari, Senin (24/1), Daniel berharap pemain bisa memulihkan kondisi fisik dan mental untuk pertandingan selanjutnya. Rencananya tim akan berlatih kembali pada hari Selasa (25/1) pagi di Stadion Siliwangi. Atep dkk. akan diberikan program latihan untuk menghadapi pertandingan di Papua melawan Persiwa Wamena tanggal 30 Januari dan Persipura pada tanggal 2 Februari.***

Harus Puas Dapat 1 Poin


Setelah sempat tertinggal oleh gol Roman Chamelo pada menit 61, PERSIB Bandung akhirnya bisa memaksakan hasil imbang 1-1 kepada Arema Indonesia yang dijamunya di stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1) malam. Atep menjadi penyelamat tuan rumah setelah mencetak gol balasan pada menit ke-77.

Arema justru bisa mengancam gawang Persib lebih awal melalui tandukan Noh Alam Shah pada menit 10, tetapi masih meleset dari sasaran. Ketika para pemain Persib masih menata permainannya, gawang Markus kembali terancam oleh serbuan pemain "Singo Edan". Untungnya, tendangan kaki kiri Roman Chamelo dari dalam kotak penalti masih bisa diblok kaki Markus. Persib baru bisa menciptakan teror buat penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga Hermansyah melalui tendangan keras Hariono pada menit 24, tetapi bisa ditepis kiper.

Tak ada gol di babak pertama. Memasuki babak kedua, Persib kembali mengambil inisiatif penyerangan. Namun karena monoton lewat bola-bola panjang, serangan PERSIB mudah dipatahkan barisan pertahanan Arema yang dikomandoi Waluyo dan Leonard Tupamahu. Pada menit 61, usaha Arema akhirnya berhasil ketika Chamelo bisa mencocor bola kemelut di depan gawang Markus. Kemelut berawal dari tendangan bebas dari sektor kanan pertahanan Persib. Pada menit 65, Atep mencoba membongkar pertahanan Arema, namun tendangannya masih bisa digagalkan Kurnia Meiga.

Setelah sempat terhenti selama 30 menit, Persib akhirnya bisa menyamakan kedudukan pada menit 77. Berawal dari kerja sama Hariono dan Eka Ramdani, Atep yang berdiri di kotak penalti bisa menjebol gawang Kurnia Meiga. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.***

Sabtu, 22 Januari 2011

Asah Tendangan Jarak Jauh


Para PERSIB mematangkan tendangan jarak jauh sebagai salah satu cara memecahkan kebuntuan sulit menembus lini pertahanan Arema Indonesia, pada pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011, di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1).

Pada sesi latihan uji coba lapangan Stadion Siliwangi, Sabtu (22/1), pelatih Daniel Roekito memberikan materi latihan variasi serangan. Salah satunya, tendangan dari jarak jauh. Daniel mengintruksikan kepada semua pemain untuk lebih tenang dan berkonsentrasi sebelum menendang. Menurutnya, lebih baik melakukan penempatan bola yang terarah ketimbang menendang bola dengan keras, tetapi melaju jauh dari sasaran gawang. "Hadapi bola dengan tenang pastikan waktu dan posisi dalam posisi terbaik untuk melesakkan bola ke gawang. Tidak usah terburu-buru, perhatikan posisi kiper, bola dan gawang," ujarnya.

Latihan berlangsung selama satu jam sejak pukul 8.00 WIB. Dalam latihan itu, Daniel memberikan penerapan formasi, pertahanan, dan penyerangan. Diawali dengan latihan kontrol, pemain menggiring bola sembari berlari cepat. Kemudian, latihan dibagi dua tim sebagai simulasi permainan. Tim hijau ditempati Markus Haris Maulana (kiper), Wildansyah, Yudi Khoerudin, Baihakki Khaizan, Rendi Saputra, Siswanto, Johan Yoga, Shahril Ishak, Dias Angga Putra, Pablo Frances, dan Cristian Gonzalez. Tim biru: Cecep Supriyatna/Dadang Sudrajat (kiper), Maman Abdurahman, M. Agung Pribadi, Nova Arianto, Gilang Angga, Eka Ramdani, Atep, Jejen Zaenal, Isnan Ali, Hilton Moreira, Rachmat Afandi, dan Airlangga. ***

Otot Ligamen Robek


Dugaan cedera lutut Munadi cukup serius, ternyata benar adanya. Dokter tim PERSIB, dr. Rafi Ghani mengatakan, Munadi mengalami robekan di otot ligamennya dan menyarankannya untuk naik ke meja operasi. "Saya memang belum memeriksa hasil MRI-nya. Tapi informasi dari dokter timnas ada robekan di ligamen. Dokter timnas bilang Munadi tak perlu operasi. Tapi berdasarkan pengalaman, kalau ada robekan di ligamen, itu harus operasi," kata Rafi di sela-sela sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (22/1).

Karena ada pendapat yang berbeda, Rafi akan meminta "second opinion" kepada ahli ortopedi di Bandung. "Second opinion itulah yang akan dijadikan pertimbangan perlu atau tidaknya Munadi dioperasi," katanya. Pada sesi latihan Sabtu (22/1) pagi, Munadi muncul di Stadion Siliwangi. Namun, Munadi hanya duduk di pinggir lapangan. Sementara itu, Jejen Zaenal Abidin pun sudah turut berlatih. Tapi sial, pada saat "game", cedera lututnya kambuh lagi.***

PERSIB U-21 Siap Rebut Kemenangan


Tim PERSIB U-21 akan memulai perjuangannya mempertahankan gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) dengan menghadapi Semen Padang di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1) pukul 15.00 WIB. Meski disadari pertandingan pertama selalu berat, Pelatih PERSIB U-21, Asep Sumantri berharap anak asuhnya bisa mengatasi tekanan mental dan kemungkinan rasa demam panggung. "Untuk pertandingan pertama, kuncinya adalah mental pemain. Kalau bisa melepaskan tekanan dan rasa demam panggung, pemain bakal bermain dengan baik," kata Asep di Mes PERSIB, Jln. A. Yani Bandung, Sabtu (22/1).

Meskipun demikian, Asep mengatakan, pasukannya dalam kondisi siap. Kalaupun ada sedikit kendala bagi Asep adalah gambaran kekuatan calon lawannya. "Kita belum tahu persis kekuatan mereka. Informasinya mereka tim bagus. Tapi, sehebat apapun mereka, kita siap mengamankan kemenangan," kata Asep. Soal materi pemain yang akan diturunkannya, Asep masih merahasiakannya. Satu hal yang pasti, PERSIB U-21 kemungkinan besar bakal menurunkan striker timnas U-23, Johan Yoga Utama.***

Daniel Bantah Pemberitaan di Media Online


Pelatih Daniel Roekito membantah telah memberikan komentar kepemimpinan wasit Suharto yang menjadi pengadil pertandingan Persisam melawan PERSIB, di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (20/1), seperti dalam pemberitaan sebuah media online. Menurut Daniel, dia tidak pernah berbicara soal kepemimpinan wasit. "Saya dikasih tahu dari teman-teman yang membaca berita media online. Katanya, saya mengeritik wasit dan secara tidak langsung ke PSSI," ujar Daniel, Jumat (21/1).


Menurut Daniel, dalam konferensi pers yang berbicara Manajer H. Umuh Muchtar. Bahkan, dia tidak ikut hadir dalam konferensi pers tersebut. "Saya ada di ruang ganti pemain untuk membangkitkan kembali semangat anak-anak. Konsentrasi saya hanya pada tim agar mental pemain tetap terjaga. Jadi saya tidak komentar seperti di media online itu," ujarnya.

Berikut petikan berita di media online:
Pelatih Persib Bandung Daniel "DR" Roekito tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas ulah wasit. Menurut Daniel, permainan kedua tim begitu trengginas. Namun, dirinya melihat ada gejala tidak baik saat strikernya Rachmat Afandi selalu dianggap "offside" ketika menyerang. "Dari sana sudah terlihat ada gejala wasit akan memihak tuan rumah. Dan ini terbukti dengan kartu merah kepada Gonzales. Benar-benar tidak profesional," ujar Daniel.

Eks pelatih Persiba Balikpapan mengaku kasihan kepada para pemainnya yang telah berjuang mati-matian di lapangan. Bahkan, bukan tidak mungkin para pemainnya akan trauma jika menghadapi laga away berikutnya. "Siaran langsung saja wasitnya berani bermain seperti ini, apalagi tidak," tandasnya. ***

Jumat, 21 Januari 2011

Panpel Membuka Pemesanan Tiket


Panitia pelaksana (panpel) PERSIB sudah membuka pemesanan tiket pertandingan PERSIB melawan Arema Indonesia pada Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1). Pemesanan tiket dilaksanakan dua hari Jumat (21/1) dan Sabtu dari pukul 9.00 WIB hingga 16.00. Pemesanan dilaksanakan di loket Stadion Siliwangi.

Panpel mencetak 18.000 tiket dari kapasitas stadion 21 ribu penonton. Harga tiket VIP Rp 150.000.-, Samping Utara dan Selatan Rp 50.000.-, Timur Rp 40.000.-, Utara dan Selatan Rp 20.000.- Bukti pembelian ditukarkan tiket pada hari pertandingan di stadion. ***

PERSIB U-21 Siap Tempur


Setelah hampir dua bulan mempersiapkan diri, tim PERSIB U-21 menyatakan siap tempur untuk memulai kampanye mempertahankan gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) U-21. Mengawali musim 2011, PERSIB U-21 akan memulai perjuangan dengan menjamu pendatang baru Semen Padang di Stadion Siliwangi, Minggu (23/1). "Secara umum, semua pemain sudah siap menghadapi kompetisi. Kalau pun ada pemain yang masih bergelut dengan cedera, itu tinggal satu orang lagi yaitu Imanuddin. Sementara Anggi (Indra Permana) sudah pulih dan siap dimainkan," kata Pelatih PERSIB U-21, Asep Sumantri di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (20/1).

Menghadapi LSI U-21 2011 ini, PERSIB U-21 diperkuat 25 pemain, termasuk striker anggota tim nasional U-23 yang akan tampil di babak kualifikasi Olimpiade, Johan Yoga Utama. "Untuk pertandingan pertama lawan Semen Padang, Johan masih bisa main," kata Manajer PERSIB U-21, Edi Djukardi. Selain Johan, PERSIB U-21 juga mendapat suntikan darah segar di lini pertahanan dengan direkrutnya Juned Nur Cahyo, pemain asal Semarang, Jawa Tengah. Sementara striker jebolan SAD Indonesia, Sahlan Sodiq kemungkinan besar tidak bisa memperkuat PERSIB karena hingga saat ini masih terbentur proses administrasi kepindahannya dari Persebaya Surabaya.

Asep menjelaskan, dari 25 pemain yang didaftarkan, sejumlah pemain Persib U-21 yang tampil sebagai juara musim lalu masih akan diandalkannya. Mereka adalah penjaga gawang Rizky Bagja, Suparta Dinata, Wahyudin, Anggi Indra Permana, Budiawan, Imam Syafii, Ana Supriatna, Rully Muhammad, dan Rudi Geofani. "Empat pilar lini tengah Persib U-21 musim lalu yaitu Munadi, Rendi Saputra, Dias Angga Putra, dan Muhammad Agung Pribadi memang sudah ke tim senior. Tapi, saya sudah siapkan penggantinya. Masih harus dibenahi memang, tapi saya yakin mereka bisa menggantikan seniornya," kata Asep.***

Di Bandung, Arema tak Pernah Menang


Pertemuan antara PERSIB dan Arema Indonesia yang akan berlangsung di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1) merupakan yang ke-8 di Bandung, sejak era Liga Indonesia (LI) berputar pada tahun 1994. Dari tujuh pertemuan sebelumnya, Arema tak pernah pulang membawa kemenangan. Hasil terbaik yang pernah dibawa pulang tim "Singo Edan" adalah ketika berhasil menahan imbang PERSIB 1-1 pada LI IX/2003. Dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Siliwangi, 3 Agustus 2003, Arema nyaris mempermalukan PERsiB karena gol yang dicetak Charles Ishorik pada menit 31 tak juga bisa dibalas para pemain tuan rumah.

Mantan striker Persikab Kab. Bandung, Suladi menjadi penyelamat PERSIB dengan mencetak gol balasan, dua menit menjelang pertandingan bubar. Di luar hasil imbang 1-1 pada LI IX/2003, PERSIB selalu mencatat kemenangan dari Arema, termasuk pada laga kedua babak perempat final Piala Indonesia 2010, 22 Juli 2010 dengan skor 2-0. Sayang, kemenangan melalui dua gol Cristian Rene Martinez ini gagal mengantarkan Persib ke semifinal Piala Indonesia 2010, karena pada laga pertama di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kab. Malang, tim kebanggaan bobotoh ini kalah telak 0-3.***
REKOR PERTEMUAN PERSIB-AREMA DI BANDUNG
Tanggal
Even
Skor
Pencetak Gol
14-02-2002
LI VIII/2002 2-1 Yaris Riyadi '23-pen., Ansyari Lubis '36 (PERSIB), Charis Yulianto '44-pen. (Arema)
03-08-2003 LI IX/2003 1-1 Suladi '88 (PERSIB), Charles Ishorik '31 (Arema)
17-05-2005 LI XI/2005 2-0 Erik Setiawan '28, Ekene Michael Ikenwa '44 (PERSIB)
11-02-2006 LI XII/2006 1-0 Redouane Barkoui '56 (PERSIB)
02-11-2008 LSI 2008-2009 2-1 Hilton Moriera '16, Nyeck Nyobe G. Clement '23 (PERSIB), Souleymane Traore '38 (Arema)
14-03-2010 LSI 2009-2010 1-0 Cristian Gonzales '65 (PERSIB)
22-07-2010 PI 2010 2-0 Cristian Rene Martinez '26, '76 (PERSIB)

Daniel, "Harus Bangkitkan Lagi Mental Pemain"


Pelatih Daniel Roekito menyampaikan permintaan maaf atas kekalahan PERSIB dari Persisam. Ia sudah berusaha semaksimal mungkin membangkitkan mental dan mengasah kerja sama tim, tetapi gagal memberikan kemenangan kedua. Menurut dia, dari sisi permainan, Atep dkk. sudah memperlihatkan perkembangan cukup bagus dan banyak menciptakan peluang. Namun, hasil akhir PERSIB tetap kalah. "Saya akan tetap berusaha membangun kembali mental tim yang saat ini sedikit menurun akibat pertandingan ini. Semoga ke depannya kami bisa menang bahkan saya tekankan harus berusaha memetik kemenangan pada setiap pertandingan," ujarnya, Kamis (20/1).


Pelatih Persisam Hendri Susilo merasa bersyukur bisa mengalahkan PERSIB. Menurut dia, laga ini cukup berat dan para pemainnya kesulitan mengembangkan permainan karena permainan PERSIB cukup kompak. "Persib bermain sangat bagus, pertahanan dan tekanan demi tekanan kami terima di setiap lini. Dan saya juga gembira di menit-menit akhir babak kedua kami bisa memanfaatkan peluang dengan mencetak gol. Saya tidak akan berbicara banyak, pengadil tetap sebagai pengadil, Anda tahu sendiri saya orangnya terbuka dan apa adanya. Saya hanya bisa katakan hari ini kita menang," ujarnya.

Manajer PERSIB, H Umuh Muchtar mengatakan, pertandingan berlangsung menarik. Penonton tertib, pengamanan bagus, kondisi lapangan juga sama. Namun sayang, pertandingan ini harus dinodai dengan kepemimpinan wasit yang buruk. Meski kedua tim bermain sangat bagus, Ini merupakan kemenangan untuk wasit. "Saya tidak mengerti kenapa Gonzalez dikartu merah. Apa salah dia? Kami sudah berusaha untuk bermain dengan maksimal, penonton di stadion maupun penonton di rumah pasti menyaksikan apa yang terjadi sebenarnya. Banyak peluang yang kami punya kandas ditangan wasit. Offside lah, pelanggaran lah, kapan mau benar sepakbola indonesia jika masih seperti ini. Coba Anda bayangkan, kami pernah kalah di kandang, tapi kami terima kekalahan tersebut dengan lapang dada karena pertandingan berjalan dengan baik dan wasit memimpin dengan bijak," ujarnya. ***

Gonzalez, "Apa Salah Saya?"


Striker Cristian Gonzalez tidak habis pikir dengan keputusan wasit Suharto yang memberikan kartu merah sehingga harus keluar lapangan saat PERSIB dijamu Persisam, Kamis (20/1). Pemain yang telah menjadi Warga Negara Indonesia itu mengaku tidak melakukan kesalahan sehingga tidak sepantasnya wasit mengeluarkan kartu merah. "Saya tidak mengerti, apa yang dilakukan wasit. Selama 9 tahun saya bermain di Indonesia, baru kali ini saya mendapat kartu merah. Saya hanya berbicara dengan pelatih mengenai permainan itu saja. Setiap kami menyerang, selalu dihentikan oleh wasit. Ada offside atau pelanggaran," ujar Gonzalez usai pertandingan.

Nada kecewa juga diutarakan Pablo Frances. Menurut dia, permainan PERSIB dirusak kepemimpinan wasit. Situasi ini tidak bagus bagi perkembangan sepakbola Indonesia. Wasit seperti tidak paham dengan tugasnya. "Ini tidak adil. Tidak bagus bermain seperti ini, kita selalu dirugikan," ujarnya. Eka Ramdani juga mengeluhkan soal kepemimpinan wasit. Dalam permainan ada menang, kalah, dan seri. "Namun, kalah dengan cara seperti ini tentunya kawan-kawan secara psikologi banyak yang tidak menerima. Meski kami sudah menyiapkan mental sebaik mungkin, tetap saja kami hanya bisa bermain dengan usaha yang maksimal," ujarnya. ***

Pulang ke Bandung Bawa 3 Poin


PERSIB membawa pulang tiga poin dari tiga partai tandang, setelah dikalahkan Persisam 0-1 pada Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, di Stadion Segiri Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (20/1). Tiga poin yang diperoleh PERSIB hasil menang 1-0 atas tuan rumah Bontang FC, sedangkan dua kekalahan salah satunya dari Sriwijaya FC 1-4. Rombongan PERSIB akan pulang ke Bandung Jumat (21/1) dalam persiapan menghadapi Arema Indonesia di Stadion Siliwangi, Minggu (23/1).

Melawan Persisam merupakan penampilan terbaik dalam tiga pertandingan tandang itu. Memainkan formasi 3-4-3 dengan komposisi pemain: Markus Haris Maulana (kiper), Maman Abdurahman, Baihakki Khaizan, Nova Arianto (belakang), Siswanto, Eka Ramdani, Shahril Ishak, Isnan Ali (tengah), Atep, Cristian Gonzalez, Pablo Frances (depan), PERSIB bermain lebih kompak dan bersemangat. PERSIB berhasil melakukan tekanan, yang membuat lini berlakang Persisam kewalahan.


Pada babak kedua, PERSIB bisa mengendalikan permainan. Mematikan peran Ronald Fagundes dan Julio Lopez, membuat Persisam kehilangan taji. Sebaliknya, "counter attack" PERSIB sering merepotkan lini tengah dan belakang lawannya. Fagundes dan Lopez dibuat tidak berkutik, sehingga serangan mereka sering mentah di lini belakang PERSIB. Bencana bagi "Maung Bandung" terjadi pada menit 75 ketika wasit Suharto memberikan kartu merah kepada Gonzalez.

Praktis dengan 10 pemain, Persisam lebih leluasa dan percaya diri. Petaka bagi "Pangeran Biru" terjadi 10 menit setelah kartu merah Gonzalez. Pavel Solomin berhasil mengecoh Markus Haris Maulana untuk mengubah skor menjadi 1-0 hingga pertandingan selesai. ***

Kamis, 20 Januari 2011

PERSIB vs AREMA


Kanggo sadayana anggota resmi VSS nu bade naronton PERSIB vs AREMA di Stadion Siliwangi dinteun minggu kaping 23 jam 19.00 weungi... Lamun anu bade enjing di antos di basecamp vss saatos jumaahan nu bade mesen tiketna, Urang naronton di selatan/utara harga tiketna Rp.22.000 hatur nuhun jabat erat dari kami pengurus VIKING SAD-SER SADANG SERANG PERSIB CLUB.

Gonzalez : Saya Tidak Menghina Wasit


Secara kontroversial, pada menit ke-76 penyerang Persib Bandung dan juga timnas Indonesia, Cristian Gonzalez mendapatkan kartu merah langsung dari wasit Suharto yang memimpin pertandingan Persisam Samarinda melawan Persib Bandung dalam lanjutang Liga Super Indonesia 2010/11 di stadion Segiri, Samarinda. Gonzalez disangka telah melakukan penghinaan terhadap asisten wasit sebelum ia harus meninggalkan lapangan.

Di ruang ganti pemain Persib, El Loco mengatakan bahwa dirinya tidak mengatakan kata-kata hinaan kepada wasit ataupun para asistennya pada pertandingan tersebut. Ia malah mengaku bingung kenapa wasit memberinya kartu merah langsung dan menyuruhnya keluar lapangan. Setelah dikeluarkannya Gonzalez, Persib akhirnya kebobolan di 5 menit sebelum pertandingan berakhir.

“Terus terang saya tidak tahu kenapa wasit seperti itu. Kenapa mereka selalu berbuat tidak benar kepada Persib? Padahal saya tidak bilang apa-apa kepada wasit atau hakim garis. Ini benar-benar aneh,” ujar Gonzalez bingung.

Ia lalu mengatakan bahwa selama 9 tahun berkarir sebagai pemain sepakbola di Indonesia, dirinya belum pernah sekalipun mendapatkan kartu merah langsung tanpa dikenai kartu kuning sebelumnya. Namun ia hanya bisa pasrah dan tidak dapat berbuat apa-apa dengan keputusan aneh wasit tersebut. Untuk selanjutnya ia menyerahkan segalanya kepada manajemen Persib jika nantinya akan mengajukan protes lewat banding ke PT Liga Indonesia.

Sementara itu pelatih Daniel Roekito menganggap kartu merah yang didapatkan Gonzalez sangat tidak layak diberikan. Kalau memang wasit mengklaim telah menerima kata-kata hinaan, pelatih senior ini mengatakan biasanya si pemain mendapatkan peringatan, lalu kartu kuning terlebih dahulu. Namun Daniel juga mengatakan bahwa ia mengerti kenapa para pemainnya kesal dan terkadang melakukan protes karena Daniel juga menilai wasit yang ditugaskan untuk memimpin pertandingan kali ini telah bertindak tidak adil.

“Kasian juga para pemain yang sudah berjuang di lapangan,” ujar Daniel.

Banjir, Suara Dukungan Bagi Persib Pindah ke LPI


Setelah kekalahan Persib Bandung atas Persisam Samarinda sore ini, banyak suara yang dilontarkan bobotoh agar Persib segera pindah ke kompetisi yang disebut PSSI sebagai liga hiburan, Liga Primer Indonesia. Hal ini dilontarkan bobotoh setelah melihat pertandingan Persib lewat televisi dan menganggap keputusan-keputusan wasit Suharto yang yang ditugaskan PT LI, terlalu berat sebelah ke kubu tuan rumah. Bahkan 15 menit setelah peluit panjang, umpatan ‘Wasit Goblog’ masuk dalam daftar 5 besar trending topic di twitter.

Semenjak babak pertama pertandingan, keputusan-keputusan yang diambil oleh wasit Suharto memancing emosi para pemain Persib, diantaranya Pablo Frances. Pemain bernomor punggung 20 ini merasa dirinya banyak dilanggar pemain lawan namun wasit tidak pernah meniup peluit. Sebaliknya peluit terlalu mudah ditiup jika seorang pemain lawan terjatuh. Hal inilah yang membuat Maman, Baihakki, Pablo, dan beberapa pemain lainnya mengerubungi wasit di akhir babak pertama, untungnya ada kapten Eka Ramdani yang dapat menenangkan rekan-rekannya.

Babak kedua dimulai tidak tambah baik kondisinya buat tim tamu. Hampir setiap Persib menyerang, maka bendera asisten wasit terangkat tanda pemain Persib terperangkap offside. Akibatnya, Gonzalez, Hilton, Pablo nyaris tidak berhasil masuk ke kotak penalti Persisam.

Tepat sebelum pergantian pemain, Pablo Frances diganti oleh Racfmat Affandi, wasit Suharto juga menghadiahinya dengan kartu kuning. Puncaknya, pada menit ke-76 sang pengadil mencabut kartu merah langsung kepada penyerang timnas Cristian Gonzalez. Kartu merah ini diacungkan wasit karena dirinya mengklaim mendapatkan kata-kata yang tidak mengenakkan dari penyerang Maung Bandung paling berbahaya tersebut.

Dengan keunggulan jumlah pemain, Persisam lebih leluasa untuk mengurung pertahanan Persib, sementara Nova Arianto cs hanya bisa bertahan dengan 10 orang. Akhirnya, Pavel Solomin membuka kemenangan Persisam lewat golnya pada menit ke-85. Sampai 1 menit tambahan waktu, Persib harus mengakui kedudukan akhir 0-1 di papan skor stadion Segiri, Samarinda.

Setelah pertandingan, lewat twitter para bobotoh menyuarakan kekecewaannya. Banyak yang mengusulkan agar klub kebanggaan warga jawa barat ini untuk segera pindah ke kompetisi Liga Primer Indonesia yang menurut mereka mempunyai wasit yang lebih adil. Tak sedikit juga bobotoh yang men-twit kata-kata ‘Wasit Goblog’ sehingga kata atau kalimat tersebut muncul dalam daftar kalimat yang paling sering muncul di dunia twitter saat itu.

Rabu, 19 Januari 2011

"Matikan" Lopez dan Fagundes


Pelatih Daniel Roekito akan memberikan perhatian khusus kepada dua pemain Persisam Julio Lopez dan Ronald Fagundes, saat PERSIB bertemu Persisam, pada Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, di Stadion Segiri Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (20/1). Daniel sudah tahu betul karakter kedua pemain tersebut karena pernah melatih mereka di klub berbeda, Persiba dan Persik Kediri.

Menurut Daniel, pergerakan Lopez dan Fagundes bisa mengacaukan konsentrasi pemain PERSIB. Untuk itu, dia akan menginstruksikan pemainnya untuk "mematikan" pergerakan mereka. Lopez memiliki kecepatan dan tendangan keras, sedangkan Fagundes umpan-umpannya akurat dan sangat memanjakan para striker. "Kita harus penuh konsentrasi dan tekanan kepada mereka (pemain Persisam), jangan sampai kita lengah dan mereka bisa memanfaatkan peluang dari kaki pemain tengah," ujar Daniel, usai uji coba lapangan Stadion Segiri, Rabu (19/1).

Namun, Daniel sudah mengetahui cara meredam Lopez dan Fagundes. Lopez jangan sampai diberikan ruang melakukan tendangan keras. Pemain yang ditugasi mengawal dia, harus selalu rapat dan tidak memberikan kesempatan membalikkan badan ke arah gawang PERSIB. Sementara untuk Fagundes, jangan diberikan kesempatan menendang kaki kiri. Pemain cukup memblok bagian kaki kiri Fagundes.

Dalam latihan tersebut, Daniel melakukan simulasi strategi yang akan diterapkan melawan Persisam. Daniel membagi pemain menjadi dua tim dan menyisipkan Robby Darwis dan Cecep Supriyatna sebagai pemain tengah untuk melakukan "game" internal. Adapun pemain yang menghuni kedua tim tersebut, tim biru: Dadang Sudrajat (kiper), Yudi Khoerudin, Wildansyah, Isnan Ali, Baihakki Khaizan, Gilang Angga, Robby Darwis, Cecep Supriyatna, Shahril Ishak, Rachmat Afandi, Airlangga, dan Pablo Frances. Sementara tim Hijau: Markus Haris Maulana (kiper), M Agung Pribadi, Maman Abdurahman, Nova Arianto, Dias Angga Putra, Hariono, Eka Ramdani, Siswanto, Atep, Hilton Moreira, dan Cristian Gonzalez. Selain mengingatkan pemain untuk tetap waspada pada 90 menit pertadingan, Daniel meminta semua pemain untuk lebih fokus dan disiplin terhadap posisinya masing-masing. "Jangan sampai pemain lengah dan konsentrasi berkurang. Jika lengah, maka kesalahan-kesalahan kecil pun bisa berbuah gol bagi lawan," ujar Daniel. ***

Selasa, 18 Januari 2011

Memulihkan Kondisi Fisik


Tim PERSIB berlatih di lapangan tenis hotel Mesra Samarinda Selasa (18/1) pagi. Pada latihan itu, pelatih Daniel Roekito hanya memberikan materi "condition" agar pemain tetap dalam kondisi prima. Setelah melakukan pemanasan, pemain bermain bola tangan yang dilanjutkan dengan "game" dengan membagi pemain menjadi dua tim. Tim yang memakai rompi kuning adalah Kiper Markus Haris Maulana, Maman Abdurahman, Hilton Moreira, Cecep Supriyatna, Pablo Frances, Shahril Ishak, Dias Angga Putra, Rachmat Afandi, Baihakki Khaizan, M Agung Pribadi dan Hariono. Tim biru, yakni kiper Dadang Sudrajat, Cristian Gonzalez, Yudi Khoerudin, Eka Ramdani, Nova Arianto, Gilang Angga, Airlangga, Atep, Isnan Ali, Siswanto dan Wildansyah.

Usai "game", pemain mendapatkan porsi latihan fisik dengan berlari cepat 6 x 20 meter dan 4 x 40 meter. Latihan kembali dilanjut dengan penguasaan bola. Pemain diinstruksikan untuk berlatih umpan-umpan pendek. Latihan yang berlangsung selama satu jam ini menurut Daniel cukup untuk menjaga kondisi fisik pemain. "Latihan itu tidak perlu lama-lama, yang penting latihannya benar dan serius," ujar Daniel. ***

Munadi tak Kecewa


Kendati namanya tidak masuk dalam daftar 26 pemain yang dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) untuk memperkuat tim nasional Indonesia U-23, Munadi mengaku tak kecewa. Kondisi cederanya yang cukup serius akibat benturan dengan striker Persela Lamongan, Aris Alfiansyah pada saat seleksi gelombang kedua, membuat Munadi memahami keputusan pelatih Alfred Riedl. "Tidak apa-apa. Sejak awal, saya memang tidak yakin bakal terpilih karena cedera saya cukup serius dan butuh waktu untuk memulihkannya," kata Munadi di Mes PERSIB, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (18/1).


Dikatakan Munadi, dengan tidak dipanggilnya ke timnas, ia bisa berkonsentrasi memulihkan cedera dan trauma yang dialaminya itu. "Dari pada cedera saya semakin parah, bukankah lebih baik saya tidak dipanggil. Saya tidak mau memaksakan diri. Sebab, saya tidak ingin karier sepakbola saya habis pada saat usia saya masih muda. Makanya lebih baik konsentrasi saja sembuhkan cedera," kata Munadi sambil menatap lutut kanannya yang masih dibalut perban.

Meskipun tidak terpilih, Munadi mengaku tetap senang karena dua rekannya, Dias Angga Putra dan Johan Yoga Utama masuk dalam daftar pemain yang dipanggil Riedl. "Buat saya, yang terpenting ada wakil PERSIB yang terpilih," kata pemain terbaik Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2009-2010 ini. ***

Dias, "Saya Terkejut dan Gembira"


Selasa (18/1), geladang muda Dias Angga Putra kaget sekaligus merasa bangga, dirinya mendengar kabar dari pelatih Daniel Roekito mendapat panggilan untuk bergabung bersama timnas Pra-Olimpiade. "Surat pemanggilan dari PSSI belum saya terima, tapi saya cukup kaget mendengar berita tersebut dari wartawan dan juga pelatih. Tapi disamping itu, jika kabar tersebut memang benar, saya sangat gembira dan bersyukur," ujar Dias. Kabar pemanggilan Dias untuk bergabung bersama timnas setelah Daniel mendapat pemberitahuan dari seorang rekan wartawannya di Jakarta melalui telepon selularnya. Selain Dias, Johan Yoga terpilih ikut bergabung.

Daniel juga merasa bangga dengan pemanggilan tersebut. "Dengan dipanggilnya Dias, Bandung akan memiliki wakil yang berjuang ditimnas nanti. Mungkin seleksinya melihat di televisi saat PERSIB melawan Bontang FC," ujarnya. Daniel sempat terkejut mendapat kabar tersebut. Pasalnya Daniel hanya mengirimkan tiga pemainnya, yakni Munadi, Rendi Saputra, dan Johan Yoga untuk ikut seleksi timnas. Namun menurut Daniel, sebenarnya dia telah merekomendasikan beberapa pemain muda seperti M Agung Pribadi, Dias Angga, Rendi Saputra, dan Johan Yoga untuk ikut seleksi. "Kemarin memang saya ajukan beberapa nama, tapi saya juga heran, kenapa Dias dan Johan yang dipanggil," ujar Daniel. ***

Hariono Jadi Penonton


Gelandang bertahan Hariono akan absen saat PERSIB melawan Persisam Samarinda, Kamis (20/1) di Stadion Segiri Samarinda. Pemain asal Sidoarjo itu mendapat hukuman akumulasi kartu kuning. Kartu kuning kedua diterimanya saat melawan Bontang FC, Minggu (20/1).


Pelatih Daniel Roekito mengatakan, sudah menyiapkan calon pengganti Hariono. Namun, dia belum bersedia menyebutkan nama karena akan memberikan kesempatan kepada calon pengganti itu pada simulasi latihan terakhir, Rabu (19/1). "Inilah risiko dalam sepak bola. Namun, tidak perlu risau karena saya sudah biasa melakukan rotasi pemain," ujarnya.

Daniel tidak akan memaksakan skema sesuai dengan kehadiran Hariono. Meski formasi tidak akan berubah tetap 3-4-3, tetapi dalam aplikasi di lapangan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Selasa (18/1) pagi, para pemain akan menjalani latihan pemulihan kondisi fisik di lapangan tenis Hotel Mesra. Baru keesokan harinya pada pagi hari mulai menjalani latihan di Stadion Segiri. ***

Tak Ada Pemain Senior dan Junior


Pelatih Daniel Roekito selalu mengobservasi dan mengevaluasi pada latihan, ujicoba, dan pertandingan resmi, sehingga memunculkan rotasi pemain. Menurut dia, rotasi itu sangat diperlukan atas dasar pertimbangkan akan memberi keuntungan bagi tim. "Berdasarkan hasil pengamatan saya, semua pemain muda yang ada di tim ini patut mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri di lapangan. Mungkin beberapa orang ada yang tidak percaya kepada pemain muda, tetapi mereka pemain saya. Sudah sepantasnya mereka mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri," ujarnya.

Sampai saat ini pemain muda yang belum diturunkan oleh Daniel adalah Yudi Khoerudin, Munadi, dan Rendi Saputra. Kemungkinan besar Munadi belum bisa diturunkan karena masih dibekap cedera, dan Rendi tidak diikutsertakan dalam tur Sumatera dan Kalimantan kali ini karena memenuhi panggilan timnas bersama Munadi dan Johan Yoga. Sementara itu untuk Yudi, Daniel mengatakan, pemain bernomor punggung 87 tersebut mempunyai kesempatan besar untuk diturunkan dalam pertandingan di Samarinda. Meski demikian, Yudi harus bersungguh-sungguh menunjukkan bahwa dirinya memang siap dan layak untuk diturunkan.

Menanggapi pemain muda seperti M Agung Pribadi dan Dias Angga yang sudah bermain saat PERSIB bermain melawan Sriwijaya FC dan Bontang FC, Daniel menyatakan puas dengan penampilan kedua pemain tersebut. "Dias sengaja saya mainkan setengah babak karena Dias terlihat masih harus beradaptasi dengan atmosfir permainan kompetisi LSI. Namun, mental bertandingnya saya jamin semakin lama semakin siap. Sementara M Agung saya nilai sudah baik, bahkan baik sekali. Terus terang 'stopper' terbaik saya saat ini adalah Agung. Dia disiplin, bisa membaca situasi dan sudah tidak canggung lagi. Sedikit kekurangannya adalah masih takut untuk berduel, tetapi itu adalah permasalahan mental. Kalo teknik dan semangat saya puji dia," ujar Daniel.


Meski Daniel gembira para pemain mudanya berkembang, bukan berarti dia melupakan para pemain senior dan pemain asing yang ada di tim saat ini. Tidak ada yang luput dari pengawasan dan koreksi Daniel. Semua pemain dievaluasi segala kelebihan dan kekurangannya. "Semua saya perhatikan. Saya tidak membeda-bedakan pemain. Seperti saya katakan sebelumnya, tidak ada pemain inti dan tidak ada pemain cadangan bagi saya. Semua diperlukan, semua dibutuhkan tenaga dan dedikasinya terhadap tim," ujarnya.

Daniel menjelaskan dirinya adalah pelatih yang menginginkan pemainnya memiliki disiplin dan tanggung jawab terhadap tim. "Tidak ada pengecualian dan tidak ada anak emas, semua harus disiplin dan bertanggungjawab," ujarnya. Daniel mengatakan, jika ada pemain yang bertindak indisipliner, kurang bertanggung jawab, dan kurang respek terhadap kebijakan karena merasa dirinya anak emas, tidak segan-segan untuk membangku cadangkan pemain tersebut atau meminjamkan pemain tersebut kepada klub lain.

"Tegas dan disiplin bukan berarti keras dan tidak mempertimbangkan segala hal. Saya lebih baik berterus terang kepada seluruh pemain bahwa saya akan memperlakukan hal yang sama kepada seluruh pemain. Begitupun sebaliknya, pemain jangan ada yang merasa paling dekat dengan saya dan manajemen hingga dia bisa semena-mena dan bertindak indisipliner. Lebih baik langsung berbicara dengan saya jika tidak menerima keputusan, ketimbang di depan menerima, tetapi di belakang berbicara yang tidak-tidak," ujarnya. ***

Senin, 17 Januari 2011

JADWAL PERTANDINGAN BARU PERSIB


PUTARAN I
28 Sep 2010
Persela vs Persib 1-1
Away Live 15:30 ANTV
02 Oct 2010 Deltras vs Persib 4-1
Away Live 19:00 ANTV
16 Oct 2010 Persib vs Persiba 5-1
Home Live 19:00 ANTV
30 Oct 2010 Persija vs Persib 3-0
Away Live 15:30 ANTV
02 Nov 2010 PSPS vs Persib 1-0
Away Live 15:30 ANTV
12 Jan 2011
Sriwijaya FC vs Persib 4-1
Away Live 15:30 ANTV
16 Jan 2011
Bontang FC vs Persib 0-1
Away Live 19:00 ANTV
20 Jan 2011
Persisam vs Persib
Away Live 15:30 ANTV
23 Jan 2011 Persib vs Arema
Home Live 19:00 ANTV
30 Jan 2011 Persiwa vs Persib
Away -
02 Feb 2011
Persipura vs Persib
Away -
06 Feb 2011
Persib vs Pelita Jaya

Home Live 15:30 ANTV
09 Feb 2011
Persib vs Semen Padang

Home Live 15:30 ANTV
13 Feb 2011
Persib vs Persijap

Home -





PUTARAN II
07 Mar 2011
Pelita Jaya vs Persib
Away -
10 Mar 2011
Semen Padang vs Persib
Away -
19 Mar 2011
Persib vs Persiwa
Home -
23 Mar 2011 Persib vs Persipura
Home -
30 Mar 2011 Arema vs Persib

Away -
02 Apr 2011
Persib vs Bontang FC

Home -
05 Apr 2011
Persib vs Persisam

Home -
08 Apr 2011 Persib vs Sriwijaya FC

Home -
23 Apr 2011 Persijap vs Persib
Away -
07 Mei 2011
Persib vs Persija

Home -
11 Mei 2011 Persib vs PSPS
Home -
01 Jun 2011
Persiba vs Persib
Away -
14 Jun 2011
Persib vs Persela
Home -
19 Jun 2011
Persib vs Deltras

Home -
*Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah

Rombongan PERSIB Tiba di Samarinda


Romongan PERSIB tiba di Samarinda Kalimantan Timur, Senin (17/1) pukul 14.00 WIB setelah menempuh perjalanan selama tiga jam dari Bontang. Setiba di Hotel Mesra tempat PERSIB menginap, para pemain langsung istrirahat dan pelatih Daniel Roekito mengistirahatkan Atep dkk. dari kegiatan latihan. PERSIB berada di Samarinda dalam persiapan menghadapi tuan rumah Persisam, Kamis (20/1) sore. Pertandingan akan disiarkan langsung Antv pukul 15.30 WIB.


Pelatih Daniel Roekito mengatakan, para pemain masih mengalami kelelahan sehingga lebih baik mereka diberikan istirahat lebih lama. Stamina pemain menurun karena telah menjalani pertandingan dan perjalanan darat cukup jauh. "Selasa dan Rabu ada latihan. Akan kita kembalikan lagi kebugaran pemain. Cukup tidak cukup waktunya, karena jadwalnya memang begitu," ujar Daniel. Ia juga telah mengingatkan kepada semua pemain agar memanfaatkan waktu sempit untuk pemulihan kondisi fisik. Pemain diharuskan istirahat dan disiplin dalam pola makan. ***

Eka Berpenampilan Plontos


Penampilan gelandang serang Eka Ramdani berubah usai mengalahkan Bontang FC 1-0, Minggu (16/1). Eka mencukur habis rambutnya hingga plontos. Hal tersebut Eka lakukan agar dirinya tampil lebih segar. "Tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin lebih 'fresh' saja," ujar pemain bernomor punggung delapan tersebut. Dengan penampilan barunya, Eka terlihat terlihat lebih segar dan ceria. Eka merasa percaya diri dengan penampilannya saat ini. "Mudah-mudahan dengan penampilan baru akan membawa berkah dan bisa bermain lebih baik lagi," ujarnya sambil tersenyum. ***

Pertemuan Kedua di Stadion Segiri



Persisam Putra Samarinda baru promosi ke Liga Super Indonesia (LSI) pada musim 2009-2010. Karena itu, PERSIB baru sekali menjajal kekuatan Persisam Putra di kandangnya, Stadion Segiri Samarinda, yaitu pada musim 2009-2010. Ketika klub ini masih bernama Putra Samarinda, sebelum merger dengan Persisam Samarinda, di awal era Liga Indonesia (LI), PERSIB tak pernah berada satu grup dengan tim ini. Pada kunjungan pertamanya ke Stadion Segiri Samarinda musim lalu, PERSIB harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-2.

Dalam pertandingan yang digelar pada 19 Januari 2010 itu, "Pangeran Biru" sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Cristian Gonzalez. Sayang, keunggulan PERSIB hanya bertahan empat menit karena Ronald Fagundez bisa menyamakan kedudukan pada menit 28. Petaka buat PERSIB dalam pertandingan ini justru datang dari mantan strikernya, Zaenal Arif. Tandukan Arif pada menit 38 membuat tim asuhan Jaya Hartono harus pulang dengan tangan hampa. Bagaimana hasil pertemuan kedua, Kamis (20/1)? Bobotoh pasti berharap, kemenangan atas Bontang FC, Minggu (16/1) bisa terulang di Stadion Segiri Samarinda.***

Rekaman Pertandingan Persisam Putra vs PERSIB

Musim: Liga Super Indonesia 2009-2010
No. Pertandingan: 132
Hari/Tanggal: Selasa, 19 Januari 2010
Pukul: 15.30 WIB
Wasit: Yandri
Asisten Wasit: Fahrizal M. Kahar, Mudjianto
Penonton: 8.825
Skor: 2-1
Pencetak Gol: Ronald Fagundez '28, Zaenal Arif '38 (Persisam Putra); Cristian Gonzales '24 (ERSIB)

Mental Pemain Mulai Membaik


Mental pemain semakin terangkat setelah menaklukan Bontang FC dihadapan pendukungnya dengan skor 1-0. Kiper Cecep Supriyatna yang masuk menjadi "starting line up" dalam laga tandang kali ini mengatakan, hasil tersebut membuat pemain makin percaya diri. "Alhamdulillah kami bisa menang, semoga untuk ke depannya PERSIB bisa kembali berada di posisi papan atas klasemen. Dengan adanya rotasi pemain, saya rasa dapat membuat semua pemain lebih bersemangat dan berusaha semaksimal mungkin agar dapat kembali diturunkan. Semua pemain sudah siap semua dalam menghadapi Persisam karena mental kami sudah terangkat," ujar Cecep.

Senada dengan Cecep, stopper Nova Arianto. Ia merasa gembira PERSIB bisa meraih tiga poin. "Kami sangat bersyukur bisa meraih poin di Bontang. Lini belakang juga sudah menunjukkan kemajuan dalam hal komunikasi. Meski masih banyak yang harus diperbaiki, mental kami saat ini cukup baik. Mudah-mudahan ke depannya kami akan lebih baik lagi dan tentunya bisa selalu memenangkan pertandingan," ujar pemain dengan ciri khas kepala plontos ini.


Gelandang muda Dias Angga Putra yang memulai debutnya di LSI, sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan pelatih kepadanya. "Pelatih Daniel menyamaratakan pemain. Memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk berkembang, akan membuat kami berusaha semaksimal mungkin selalu tampil bagus. Bagi saya yang penting tim bisa menang, untuk urusan diturunkan kembali atau tidak, itu adalah hak dan wewenang pelatih," ujarnya.***