Powered By Blogger

Rabu, 26 Januari 2011

Daniel Asah Antisipasi Bola Mati


Pelatih Daniel Roekito menerapkan strategi pertahanan dan mengasah ketajaman lini depan pada latihan di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (25/1). Para pemain belakang diharuskan mengantisipasi umpan dari bola-bola mati. Daniel berharap kesalahan-kesalahan kecil yang berimbas buruk dengan sering terjadil gol ke PERSIB, tidak terjadi kembali pada pertandingan selanjutnya.

"Hari ini latihan sesuai dengan hasil evaluasi pertandingan kemarin. Koreksi di lini belakang dan memperbaiki posisi pertahanan adalah salah satu yang menjadi perhatian saya," ujar Daniel usai memimpin latihan. Saat latihan, Daniel membagi pemain menjadi dua tim yakni, tim dengan rompi kuning yaitu pemain-pemain belakang seperti Yudi Khoerudin, Maman Abdurahman, Rendi Saputra, M. Agung Pribadi, Baihakki Khaizan, dan Wildansyah. Meraka harus menghadapi gempuran dari tendangan bebas, umpang silang dan tendangan penjuru yang dilakukan oleh para tim biru yang dihuni oleh para pemain tengah dan penyerang.

Daniel sengaja memberikan materi berlatih antisipasi bola-bola mati dan kemelut di depan gawang yang selama ini menjadi kelemahan tim. "Selama saya melatih, permainan anak-anak sudah berkembang, mereka bermain sangat bagus. Namun gol yang tercipta ke gawang PERSIB sebagian besar hasil setting-an posisi bola-bola mati dan umpan silang. Sakit rasanya ketika kita sudah bermain bagus dan melakukan proses yang sedemikian rupa tetapi kebobolan gara-gara hal sepele, kurang konsentrasi dan posisi penjagaan kurang maksimal," ujar Daniel.


Selain memperkuat lini pertahanan, Daniel mengasah akurasi umpan serta tendangan para pemain tengah dan belakang. "Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana penyampaian bola dari lini belakang, tengah, kemudian ke depan dapat diterima dengan enak oleh seluruh pemain. Ya siapa yang tidak senang kalau dikasih umpan bola enak, tidak perlu repot mengkontrol bola lagi tinggal tendang langsung ke gawang ya toh," ujar Daniel.

Ia mengatakan, untuk persiapan menghadapi Persiwa Wamena dan Persipura, selain memperkokoh lini pertahanan diperlukan mental bertanding yang baik serta kolektifitas tim dalam membangun serangan. Daniel tidak ingin pemainnya larut dalam kekecewaan hasil pertandingan kemarin saat laga kandang melawan Arema Indonesia Minggu (23/1) di Stadion Siliwangi. "Mental bertanding itu sangat penting, bagaimana bisa pemain bermain dengan percaya diri jika mental bertanding mereka dalam keadaan turun/lemah. Saya akan berupaya membangkitkan kembali mental anak-anak," ujarnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar