Powered By Blogger

Minggu, 12 Desember 2010

Mengasah Kerjasama Lewat Bola Tangan


Setelah melakukan circuit training pada sesi latihan pagi, pada sore harinya, Pelatih Daniel Roekito memprogram latihan game. Dua sesi game dilakukan yaitu bermain bola tangan dan game normal. Untuk kedua sesi game ini, Daniel membagi pemain ke dalam dua tim. Grup satu yang menggunakan rompi kuning dengan kiper Dadang Sudrajat, Atep, Airlangga, Hariono, Rendi Saputra, Dias Angga Putra, Yudi Khoerudin dan Rachmat Afandi. Sedangkan grup dua dihuni kiper Cecep Supriyatna, Nova Arianto, Munadi, M. Agung Pribadi, Siswanto, Isnan Ali, Pablo Frances dan Wildansyah.

Daniel memulai latihan dengan permainan bola tangan sepertiga lapangan. Dengan peraturan mencetak gol harus dengan sundulan dan tempo permainan yang cepat, membuat para pemain cukup kesulitan mencetak gol. Nova Arianto yang menjadi andalan di grup dua membuat Hariono cs kesulitan membendung pergerakannya. Menurut Daniel bermain bola tangan di lapangan sempit berfungsi untuk meningkatkan refleks dan konsentrasi terhadap situasi dan kondisi lapangan. "Kalian harus terbiasa berkonsentrasi saat akan memberikan dan menerima bola kepada kawan," ujar Daniel di sela-sela istirahat minum.


Dirasa cukup bermain bola tangan, Daniel mengintruksikan kepada pemain untuk bermain normal. Lagi-lagi Daniel memberikan pengarahan kepada pemain untuk bisa bekerjasama dengan baik. Daniel menekankan kepada pemain tentang pentingnya membangun komunikasi antarlini. "Pemain harus bisa membaca situasi kawan kita, jika kesulitan bergerak, pemain terdekat harus membantu dengan membuka ruang umpan bola atau mengarahkan pemain lawan untuk menjauhi. Dekati dia, pecahkan konsentrasi lawan, sehingga membuka ruang gerak kawan kita untuk melepaskan umpan atau kembali membuka peluang gol," ujarnya.

Setelah 20 menit bermain sepertiga lapangan,Daniel mengintruksikan untuk bermain lapangan penuh. Dengan tim yang sama, kedua tim tampil bersemangat. Saking semangatnya, sempat terjadi insiden di depan gawang yang dikawal cecep. Airlangga yang melakukan penetrasi di kotak penalti harus bertabrakan dengan Cecep yang berusaha mengambil bola dari kakinya. Tanpa sengaja kaki Airlangga menghantam dada Cecep. Meski Cecep cedera, permainan tetap berlanjut. Kiper grup dua digantikan oleh pelatih kiper Anwar Sanusi hingga peluit tanda akhir game ditiup oleh Daniel.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar