Selasa, 21 September 2010
Bukan Masalah Disiplin
Setelah hampir seluruh pemain bungkam ketika diminta komentarnya terhadap masalah internal dengan pelatih Persib Daniel Darko Janackovic, sedikit demi sedikit pemain bisa terbuka terhadap media. Ditemui wartawan setelah latihan pagi (21/10), Siswanto dan Gilang mencoba berbagi tentang masalah yang terjadi di Persib saat ini, khususnya sektor pelatih.
Gilang menuturkan bahwa masalah utama dari konflik ini bukan masalah pemain yang tidak mau disiplin di saat latihan, namun kurang komunikasinya Daniel terhadap pemain.
“Sekeras apapun latihan, bagi saya tidak ada masalah, saya pemain professional dan saya akan selalu siap. Tapi di luar lapangan, seharusnya pelatih bisa melakukan pendekatan dengan pemain,” ungkap pemain bernomor punggung 12 ini.
Begitu juga Siswanto, ditemui terpisah, ia mengungkapkan bahwa selama latihan ini ia tidak pernah merasa ada masalah dengan pelatih, namun selayaknya seorang pelatih tidak memperlakukan pemain seperti atasan kepada bawahannya, tapi layaknya kakak yang membimbing adiknya.
Siswanto diberikan instruksi oleh Daniel dan Jovo saat pemusatan latihan di Cirebon
“Keinginan pemain adalah selalu memberikan yang terbaik untuk Persib, baik itu disaat pertandingan maupun dalam latihan. Namun sayangnya, kedekatan pelatih kepada pemain dirasa kurang.” ujar Siswanto.
Ia pun menambahkan, Daniel seharusnya bisa mengerti, kalau pemain masih mencoba beradaptasi dengan gaya kepelatihannya.
“Program latihannya menurut saya bagus dan bagi saya disiplin itu perlu, namun pelatih menyamakan budaya di eropa dengan budaya Indonesia yang menurut saya sangat berbeda. Sebetulnya tidak masalah bagi pemain, hanya ia harus mengerti kalau kita pun harus beradaptasi bertahap, tidak bisa langsung.” ungkapnya dengan bawaannya yang tenang.
Di akhir wawancara Siswanto menegaskan bahwa Penyesuaian tidak hanya dilakukan oleh pemain, tapi juga pelatih harus dapat menyesuaikan diri secara bertahap di segala aspek. Dari budaya keras di eropa ke budaya Indonesia yang mengusung kebersamaan, musyawarah dan toleransi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar