Powered By Blogger

Sabtu, 04 September 2010

Persib Sengaja Mengalah?


Kekalahan Persib Bandung 0-6 dari Sriwijaya FC, dituding sebagai suatu kesengajaan. Hal tersebut menjadi topik hangat bobotoh pada jejaring sosial dunia maya dan peredaran pesan singkat (SMS) yang terkirim pada telefon genggam pendukung Persib. Kabar yang mencuat, pemain Persib diinstruksikan untuk tidak bermain ngotot pada Djarum Inter Island Cup 2010.

Isi pesan singkat yang beredar ada pemain yang sengaja tidak bermain maksimal, sehingga Persib terpuruk dan Pelatih Daniel Darko Janackovic akan dilengserkan. Kemudian, isu lainnya Persib sengaja harus mengalah untuk meloloskan Sriwijaya FC karena pertandingan final berlangsung di Palembang.

Namun, isu itu dibantah pemain Persib. Isnan Ali, mantan pemain Sriwijaya FC, kecewa dan kaget atas rumor yang beredar di kalangan pencinta Persib setelah mendengar dari wartawan ada tudingan tersebut.

Isnan menilai, tuduhan adanya kesengajaan untuk mengalah merupakan sesuatu yang wajar bagi Persib. Hal itu merupakan bentuk kekecewaan para pendukung Persib. "Persib ini tim besar memiliki fanatisme pendukung yang besar. Jadi wajar kalau ada dugaan seperti itu. Pro kontra selalu ada," tutur mantan pemain timnas itu, ketika dikonfirmasi "PR", Jumat (3/9).

Menurut dia, tuduhan tersebut tidak mendasar. Ia dan pemain lain dalam kondisi stamina belum pulih benar karena hanya istirahat sehari, harus memaksakan diri untuk tampil maksimal. Penonton yang menyaksikan pertandingan saat itu sudah pasti menilai, Persib berada di bawah form.

"Saya tidak pernah menerima instruksi apa pun, bahkan harus mengalah kepada lawan. Semua tahu, Sriwijaya memang bangkit setelah kekalahan atas Persiba. Mereka terus memberikan tekanan pada kami. Lini belakang belum kompak memang, karena Baihakki baru datang. Kami akui kurang koordinasi dan kita belum siap," ucapnya.

Ia menambahkan, kekecewaan tidak hanya datang dari para pendukung Persib. Pemain dan pelatih pun cukup terpukul dengan hasil akhir yang harus diterima Persib. Ia menegaskan, pemain tidak menerima arahan untuk mengalah dari pelatih atau siapa pun. Seusai pertandingan malam itu, Janackovic pun marah karena tim kebobolan enam kali. "Saya masih tidak percaya, kok bisa ada tuduhan seperti itu. Hal itu sama sekali tidak benar," ucapnya.

Ungkapan serupa diutarakan kiper Cecep Supriatna. Ia mempertanyakan, kenapa tim harus mengalah. Ia menyesalkan, kekalahan kemarin terlalu dibesar-besarkan. "Saya tidak tahu-menahu. Sebagai pemain hanya bertugas untuk berlatih dan bertanding saja," ujarnya.

Airlangga Sucipto pun menuturkan hal yang sama. "Setahu saya enggak ada intruksi untuk mengalah. Buat apa mengalah enggak ada untungnya. Kalau disuruh mengalah buat apa ikut turnamen?" katanya.

Airlangga menyayangkan orang-orang yang memunculkan tudingan tersebut. "Kenapa orang-orang berpikiran seperti begitu, kan kasihan pemainnya kalau diisukan hal seperti itu," ucapnya.

Ketua Umum Viking, Herru Djoko enggan berkomentar mengenai adanya rumor tersebut. Menurut dia, hal terbaik saat ini adalah memberi dukungan pada Persib. "Kasihan Persib kalau terus dibicarakan masalah seperti itu," katanya, pada acara buka puasa bersama Viking, Jumat (3/9).

Hal senada diutarakan Sekjen Bomber, Nevi Effendi. Namun, dia yakin hal itu tidak terjadi. "Kalau memang mau mengalah, ya dari awal saja ketika melawan Persiba. Kekalahan kemarin ya karena kecerobohan saja," ujarnya.

Ia mengatakan, yang diinginkan bobotoh saat ini adalah segera dilakukannya evaluasi menyeluruh. "Semua pihak jangan saling egois. Pelatih misalnya, jangan egois dalam memilih pemain. Terbukti dari pertandingan kemarin, itu karena pelatih tidak mengetahui kondisi di Indonesia," katanya

Source: PR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar