Powered By Blogger

Sabtu, 10 Maret 2012

Ibunda Andik Tak Kuasa Sembunyikan Kesedihan


Surabaya - Ibunda kapten Tim Nasional (Timnas) U-21 Indonesia Andik Vermansyah, Jumiah tak kuasa menyembunyikan kesedihannya kala Indonesia harus takluk atas Brunei Jumat (9/3/2012) malam dalam Hassanal Bolkiah Trophy. Sedari babak kedua, Jumiah memilih mengurung diri di kamar yang terletak di lantai dua.

Seluruh keluarga besar Andik, mulai ibu, bapaknya, Saman serta ketiga saudaranya berkumpul di ruang utama. Selain keluarga, nampak beberapa saudara dekat Andik. Total ada 16 orang di ruangan itu. Semuanya kompak, mengenakan aktribut Timnas dan jersey Timnas Indonesia, baik warna merah atau putih.

Jumiah sendiri tak bisa menyembunyikan mimik tegang. Sembari merapal wirid, tangan kanannya tak berhenti menggerakkan tasbih warna putih. Kedua bola matanya fokus melihat televisi berukuran 21 inch. Disitulah anak bungsunya, Andik Vermansyah bertanding di laga puncak Hassanal Bolkiah Trophy.

Sembari menonton jalannya pertandingan, jajanan ringan, seperti kacang rebus dan onde-onde hangat dinikmati oleh anggota keluarga. Sementara Jumiah hampir tak menyentuhnya. Saat Andik dilanggar salah satu pemain Brunai, Jumiah otomatis menghentikan wiridnya lalu berteriak. Ia marah karena wasit yang terkesan membiarkan putranya ditekel.

"Saknoe rek anakku (kasihan anakku –red)," kalimat itu langsung terlontar dari mulut Jumiah. Refleks serupa dilakukan Jumiah saat putranya kembali ditekel oleh pemain Brunei.

Melihat putranya banyak dilanggar pemain Brunai, Jumiah akhirnya tak kuasa untuk menonton pertandingan. Ia pun naik ke lantai dua dan berdiam di salah satu kamar. Sejak saat itu, Jumiah mengurung diri di kamar hingga pertandingan selesai. Indonesia akhirnya kalah 0-2 atas Brunei.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar