Selasa, 13 Maret 2012
PSSI Tak Mau Duduk Bersama dengan KPSI
Jakarta – FIFA dalam suratnya meminta PSSI untuk menyelenggarakan Kongres Tahunan sebelum 20 Maret, yang sekaligus menjadi wadah rekonsiliasi dua belah pihak yang tengah berseteru, namun PSSI memiliki pandangan lain.
Menurut PSSI, seperti diungkapkan Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI, Saleh Mukadar, rekonsiliasi bukan berarti mengundang anggota-anggota yang telah dihukum untuk duduk bersama dalam kongres.
FIFA sudah menegaskan bahwa jika sebelum 20 Maret rekonsiliasi tidak juga tercapai, maka permasalahan di PSSI akan dibahas dalam Komite Asosiasi FIFA untuk selanjutnya dibahas mengenai hukuman.
“Rekonsiliasi bukan berarti bertemu dua belah pihak. Menurut regulasi, berhubungan dengan orang yang dihukum itu dilarang,” ujar Saleh, dalam jumpa pers di Kantor PSSI.
“Salah satu agenda kongres itu nantinya membentuk tim khusus dengan konsep-konsep yang dibicarakan Pak Widja (CEO PT LPIS) dengan target berapa bulan. Inilah yang nanti kita ajukan ke Komite Asosiasi FIFA sebagai upaya rekonsiliasi,” lanjutnya.
“Soalnya, permasalahan yang terlalu rumit ini tidak akan bisa langsung selesai hanya dengan duduk bersama begitu saja,” ia menegaskan.
Saleh menambahan, jika konsep-konsep yang sedang direncanakan tersebut selesai disusun tepat waktunya, tenggat waktu dari FIFA untuk Indonesia bisa bertambah lagi.
“Harapannya, dengan penjelasan ini, Komite Asosiasi tidak perlu membawa permasalahan ini ke Komte Eksekutif FIFA. Jadi tenang saja, waktunya masih panjang,” Saleh menutup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar